in

Mulai 2022, Saint Laurent Berhenti Produksi Pakaian Berbulu Hewan

Sejumlah model berjalan di atas catwalk saat memperagakan busana rumah fashion Saint Laurent di ajang Paris Fashion Week di Paris, Perancis, 2017 lalu. Foto Reuters

Merek fashion mewah asal Prancis, Saint Laurent, akan berhenti mendesain pakaian menggunakan bulu hewan mulai 2022, menurut pernyataan resmi induk perusahaan, Kering. Merek dari grup Kering lainnya, Brioni, menyusul melakukan hal yang sama untuk koleksi musim gugur 2022.

CEO Kering François-Henri Pinault mengatakan perusahaan melakukan perubahan itu untuk menyesuaikan dengan dunia yang telah berubah.

“Dunia telah berubah, bersama dengan klien kami, kemewahan secara alami perlu beradaptasi dengan itu,” kata dia dalam sebuah pernyataan yang dikutip BBC, Jumat, 24 September 2021.

“Dalam hal kesejahteraan hewan, grup kami selalu menunjukkan kesediaannya untuk meningkatkan praktik dalam rantai pasokannya sendiri dan sektor mewah secara umum,” dia melanjutkan.

Saint Laurent dan Brioni adalah merek terakhir Kering yang melarang penggunaan bulu. Merek fashion mewah Kering lain, Gucci, Balenciaga, Bottega Veneta, dan Alexander McQueen sudah meninggalkan bulu terlebih dahulu.

Gucci menghentikan produk bulu dari desain mereka pada 2017 karena mereka ingin menyoroti tanggung jawab sosial sebagai salah satu nilai inti merek tersebut.

Tekanan untuk mengambil tindakan atas kekejaman terhadap hewan telah meningkat dalam beberapa tahun ini. Awal bulan ini, co-chair Met Gala, Billie Eilish, menegosiasikan janji bebas bulu dari merek Amerika Oscar de la Renta sebagai imbalan untuk memamerkan desain mereka di karpet merah.

“Saya sangat senang bahwa seluruh tim (Oscar de la Renta) mendengar saya tentang masalah ini, dan sekarang telah membuat perubahan yang berdampak pada kebaikan yang lebih besar, tidak hanya untuk hewan tetapi juga untuk kita, planet dan lingkungan juga. Saya mendesak semua desainer untuk melakukan hal yang sama,” katanya di Instagram.

Chanel dan Prada juga menghentikan penggunaan bulu pada 2018 dan 2019.

People for the Ethical Treatment of Animals  (Peta) menyambut baik langkah tersebut setelah mendorong larangan perusahaan itu selama puluhan tahun untuk penggunaan bulu.

“Tidak ada desainer dengan akal sehat yang akan menyentuhnya. Rumah mode mana pun yang masih menjualnya pada tahun 2021 adalah hal yang memalukan,” kata Peta dalam sebuah pernyataan.

Mereka meminta Louis Vuitton untuk mengikuti Saint Laurent dan melarang bulu.

“Mengapa Louis Vuitton masih menyimpan kulit hewan yang disiksa dalam koleksinya?” kata Peta dalam pernyataannya.

Perusahaan induk Louis Vuitton, LVMH, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa produk bulunya dibuat dengan cara yang paling etis dan bertanggung jawab dan tidak akan menggunakan bulu dari spesies yang terancam punah.