in

Mengenal Awan Tsunami yang Sering Terjadi di September hingga Februari

Awan arcus ata awan tsunami. Foto: Screenshot video viral awan tsunami di Meulaboh, Aceh

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Banjarmasin menjelaskan fenomena awan arcus atau awan tsunami ini biasa terjadi pada musim peralihan (pancaroba) dan musim hujan mulai September hingga Februari.

Musim pancaroba yang kerap memunculkan awan yang bentuknya menyerupai gulungan ombak tsunami ini terjadi pada September, Oktober, dan November. Sementara awan tsunami yang terjadi di musim penghujan pada Desember, Januari, dan Februari.

Awan tsunami merupakan istilah popular yang digunakan masyarakat untuk menyebut fenomena “awan arcus” dikarenakan bentuknya yang menyerupai gulungan gelombang tsunami.

Fenomena ini sempat tampak di wilayah Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada 24 September 2021 pukul 07.30 WITA.

“Fenomena ini dapat menyebabkan hujan dan angin kencang…(Namun) fenomena atmosfer Awan Arcus ini TIDAK ada kaitannya dengan fenomena kebumian seperti Gempa Bumi, Tsunami dan sebagainya,” tulis Stasiun Meteorologi Banjarmasin melalui akun Instagram resmi BMKG Kalsel @cuacakalsel, Minggu (26/9/2021).

Awan tsunami atau awan arcus adalah tipe awan cumuluniform yang memiliki ketinggian rendah dari permukaan.

Anggota Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan (TREAK), Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Ina Juaeni, menjelaskan awan arcus biasanya terbentuk pada ketinggian dekat permukaan sampai 1,9 km.

Keberadaan awan ini dapat disertai awan badai cumulonimbus dan mereka saling melekat ataupun terpisah.

Arcus berbentuk gulungan panjang secara horizontal biasanya terpisah dari awan induk (Cumulonimbus), sedangkan awan Arcus datar atau papan panjang secara horizontal bersatu dengan dasar awan Cumulonimbus.

Sebelumnya, fenomena awan arcus ini juga sempat nampak di Meulaboh, Aceh tahun 2020 (12/8/2020).

Awan arcus terbentuk akibat adanya ketidakstabilan atmosfer, di mana massa udara hangat yang lembab mendorong massa udara dingin. Oleh karena itu lah, di sepanjang daerah pertemuan awan arcus terbentuk dan akan terlihat seperti gulungan gelombang tsunami raksasa.

Gulungan awan terbentuk karena shear angin. Bagian luar awan nampak halus sementara bagian dalam awan terlihat kasar karena angin yang kuat. Kemunculan awan arcus menjadi tanda adanya angin yang kuat akan segera muncul.

Baik arcus berbentuk gulungan maupun arcus datar merupakan peringatan akan adanya hujan badai. Selain itu, Ina juga mengatakan bahwa awan arcus bentuk gulungan sangat jarang, bentuk datar lebih sering ditemukan.

Awan ini biasanya ditemukan sepanjang pantai, namun bisa juga terbentuk di wilayah bukan pantai. Jadi ketika ada awan panjang di dasar Cumulonimbus, itu adalah awan arcus yang berarti hujan lebat akan segera datang.