in

Mengenal Cendrawasih, Unggas Berjuluk Burung Surga Jadi Maskot PON Papua

Cenderawasih. Foto: Papuanews.org

Selain Kangpho, masih ada mascot lain di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang berlangsung dari 2-15 Oktober 2021. Maskot itu adalah Drawa, yang terinspirasi dari burung cenderawasih.

Burung yang juga hewan endemik Papua ini memang dapat dikenali dengan mudah. Bulu-bulunya sangat indah sehingga tak heran ia punya julukan sebagai burung dari surga.

Namun bukan hanya itu saja fakta dari burung tersebut. Selama ini sebagian orang mungkin menganggap jika hanya ada satu jenis burung cenderawasih saja, tapi ternyata burung surga ini ada banyak jenisnya.

Mengutip laman resmi WWF, terdapat 30 jenis Cenderawasih yang ada di Indonesia dan 28 jenis di antaranya dapat ditemukan di Papua, salah satunya adalah Cenderawasih raggiana yang dipilih sebagai maskot PON XX Papua.

Fakta lain dari burung cenderawasih adalah kegemarannya untuk menari untuk memikat pasangan. Selain berdansa, perilaku display atau memikat lawan jenis ini dilakukan oleh jantan dengan menampilkan bulu-bulu indahnya.

Menariknya, seperti dikutip dari Econusa tiap jenis cenderawasih punya atraksi dan tarian khas tersendiri. Misalnya saja Cenderawasih Vogelkop, ia akan membentangkan sayapnya yang berwarna hitam menjadi seperti kipas.

Sementara pada Cenderawasih Parotia arfak, burung tersebut akan mengembangkan bagian khusus dari bulunya sehingga mirip rok balerina sambil menari berputar-putar.

Sedangkan Magnificent riflebird akan mengepakkan sayapnya yang lebar dan mengajak sang betina untuk berdansa bersama.

Tak hanya punya bulu-bulu cantik yang dapat dikagumi. Burung cenderawasih pun memiliki peran luar biasa penting bagi ekosistem di Papua.

Sebagian besar cenderawasih ini merupakan pemakan buah, sehingga mereka merupakan penyebaran biji-biji dari pohon penghasil buah-buahan.

“Cenderawasih memegang peranan amat penting dalam penyebaran biji. Selain itu, burung juga berperan mengontrol populasi serangga di dalam hutan,” jelas Hendra K. Maury, Ahli Ekologi Universitas Cenderawasih.

Saat cenderawasih serta burung pemakan buah lainnya musnah maka hutan berpotensi menghilang juga karena tak ada yang membantu untuk menciptakan kerapatan tutupan hutan melalui penyebaran biji yang mereka lakukan.

Itu mengapa kehadiran cenderawasih menjadi penanda seberapa baik kondisi sebuah hutan. Sayangnya, burung-burung surga Papua ini terus terdesak keberadaannya.

Lagi-lagi karena wilayah hutan, habitat burung Cenderawasih ini terus mendapatkan tekanan alih fungsi lahan, entah menjadi perkebunan sawit, pertanian, permukiman, dan infrastruktur.