in

Air Rebusan Mi Instan, Buang atau Tidak?

Ilustrasi mie instan. Foto: Kompas.

Mi instan menjadi makanan alternatif yang banyak disukai orang. Selain karena mudah dalam menyajikannya, mi instan juga memiliki banyak varian rasa yang enak.

Hanya saja, cara memasak mi instan masih menjadi perdebatan. Sama seperti makan bubur diaduk atau tidak, penggunaan air rebusan pertama mi juga memunculkan perdebatan. Ada yang menilai air rebusan pertama harus dibuang, kemudian ditambahkan air rebusan lain.

Hal ini dilakukan karena air rebusan pertama dianggap mengandung zat kimia seperti pengawet yang dapat membahayakan tubuh.

Hal ini menuai pro dan kontra. Ada pula yang menilai membuang air rebusan justru membuang gizi dari mi instan yang luruh ke dalam air.

Dilansir CNNIndonesia.com, Ahli gizi Inge Permadhi menegaskan bahwa dengan membuang air rebusan sama dengan membuang sebagian karbohidrat simpleks (sederhana) yang bisa meningkatkan kadar gula tubuh.

“Kalau tidak mau terlalu banyak karbohidrat simpleks ya,” kata Inge kepada CNNIndonesia.com melalui telepon, Jumat (8/10).

Karbohidrat simpleks juga dikenal dengan istilah karbohidrat putih. Jenis karbohidrat yang mudah diserap tubuh dan bisa meningkatkan gula darah. Hal ini juga bisa membuat obesitas akibat penumpukan lemak karena karbohidrat yang tidak terbakar.

Inge tidak mempermasalahkan lebih lanjut soal air rebusan. Lagi pula tak ada aturan pasti mengenai air rebusan ini. Di dalam kemasan pun tak ada anjuran untuk membuang air rebusan pertama pada mi instan. Hanya saja, kata Inge, jika ingin lebih sehat air bisa dibuang untuk mengurangi karbohidrat simpleks.

“Selain air rebusan ya kurangi juga garam atau bumbunya, ini akan lebih sehat. Tambah sayuran dan putih telur,” katanya.