in

Kacamata Berhias Berlian Dilelang Rp48 Miliar

Salah satu kacamata peninggalan Kerajaan di India yang berhiaskan berlian. Foto: Sotheby’s

Dua kacamata yang berhiaskan berlian dengan lensa zamrud langka, yang konon adalah peninggalan Pangeran India tidak dikenal dilelang di London, Inggris di Oktober 2021.

Menurut rumah lelang Sotheby’s selaku penyelenggara lelang, kacamata dengan bingkai era Mughal itu berasal dari sekitar tahun 1890.

Masing-masing kacamata ini akan ditawarkan mulai harga 2 juta dollar AS atau sekitar Rp28 miliar dan 3,4 juta dollar AS atau Rp48 miliar.

Menjelang masa penjualan, untuk pertama kalinya kacamata tersebut akan dipamerkan, mulai bulan Oktober di Hong Kong dan London.

“Penguasaan teknis pemotong, kejeniusan pengerjaannya, hingga bagaimana pola untuk kacamata ini, terlihat sangat berbeda dari yang pernah ada sebelumnya,” ungkap Edward Gibbs, Ketua Sotheby’s untuk wilayah Timur Tengah dan India.

Tidak jelas siapa yang membuat kacamata ini, tetapi mungkin milik dinasti Mughal, yang berkuasa pada abad ke-16 dan ke-17, dan dikenal dengan pencapaian artistik, serta seni arsitektur yang kaya.

“Kualitas dan kemurnian batu permata itu luar biasa, dan batu sebesar ini tidak diragukan lagi merupakan simpanan seorang kaisar,” tambah Gibbs.

Kacamata berlian itu diperkirakan berasal dari tambang Golconda di India selatan. Sementara, zamrud yang berbentuk tetesan air mata berasal dari satu zamrud alami Kolombia.

Kacamata berlian itu diperkirakan berasal dari tambang Golconda di India selatan. Sementara, zamrud yang berbentuk tetesan air mata berasal dari satu zamrud alami Kolombia.

“Jika lensa biasa hanya berfungsi untuk meningkatkan pengelihatan, lensa zamrud ini adalah bantuan untuk pencerahan spiritual,” kata Gibbs.

“Diyakini kaca mata ini memiliki kekuatan ajaib untuk menyembuhkan dan menangkal kejahatan,” lanjut Gibbs.

Berdasarkan penjelasan rumah lelang tersebut, “kebangkitan paling terkenal” dari kacamata semacam ini dikisahkan dalam sejarah dan mitologi tulisan Pliny the Elder, “Natural History”.

Buku tersebut merupakan peninggalan Kekaisaran Romawi, yang pada salah satu bagiannya mengisahkan bagaimana Sang Kaisar, Nero menyaksikan kontes gladiator dengan bantuan lensa batu alam berwarna hijau.

Tutor Kaisa Nero, Seneca dikenal sebagai pakar dalam bidang pembiasan cahaya, cermin, dan optik, dan apa yang digunakan Nero diyakini sebagai salah satu kacamata pertama.