in

Hujan Meteor Arids Diperhitungkan Astronom, Terungkap Kelebihannya

Ilustrasi hujan meteor Arids. Foto: Reuters

Persatuan Astronom Internasional (IAU) menambahkan hujan meteor Arids ke dalam daftar kerja hujan meteor IAU pada 1 Oktober 2021. Hujan meteor Arids yang dapat dilihat dari belahan Bumi paling selatan dari akhir September hingga 7 Oktober 2021.

Terjadinya hujan meteor Arids karena lokasi serpihan meteor tersebut baru dilewati oleh Bumi. Untuk diingat hujan meteor umumnya terjadi setiap tahun pada periode waktu yang hampir sama.

Terjadinya hujan meteor di periode yang sama disebabkan lokasi serpihan meteor yang terletak di angkasa luar dilewati pada waktu yang sama ketika Bumi berevolusi. Namun hal berbeda terjadi pada hujan meteor Arids yang tiba-tiba muncul di Bumi tahun ini.

Fenomena hujan meteor terjadi akibat serpihan yang dilepaskan oleh sebuah komet dan berkumpul di angkasa luar dalam jumlah banyak.

Ketika Bumi melewati lokasi serpihan, gravitasi Bumi menarik serpihan-serpihan tersebut yang kemudian membuatnya terbakar dan berpendar karena masuk atmosfer Bumi dilansir dari Space.

Pada hujan meteor Arids, komet yang menjadi asal serpihannya adalah komet 15P/Finlay yang disebut komet tidak umum. Sebuah studi yang diterbitkan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society pada 1999, komet ini menunjukkan tidak memiliki hubungan dengan hujan meteor manapun.

Namun tahun ini serpihan-serpihan dari komet tersebut menarik perhatian para astronom. Hujan meteor ini memancar dari Konstelasi Ara yang bermakna Altar dalam bahasa Latin. Konstelasi Ara berada langit selatan di antara wilayah langit Scorpius, Telescopium, Triangulum Australe, dan Norma.

Dilansir dari Inverse, komet penyebab hujan meteor Arids terakhir melintas dekat Matahari pada 14 Juli 2021 dan Bumi melewati serpihan-serpihan yang tersisa dari aktivitas tersebut.

Selain itu, aktivitas komet 15P/Finlay dekat Matahari pada 2014 dan 2015 juga menyisakan serpihan-serpihan yang menjadi penyebab hujan meteor Arids pada 6 dan 7 Oktober 2021. Arids disebut tidak akan menampilkan pertunjukan hujan meteor seperti hujan meteor pada umumnya.

Sebelum fenomena Arids pada Oktober 2021, para ahli mendeteksi Arids melalui kamera pemantau meteor Camera for Allsky Meteor Surveillance (CAMS) di Selandia Baru, berturut-turut pada 28 dan 29 September 2021.

Kemudian Arids juga terdeteksi pada Sistem Meteor Radar Orbital Argentina Selatan (SAAMER-OS) di Tieera del Fuego, Argentina pada 29 September 2021.