in

Tips yang Tepat Merawat Rantai Motor

Ilustrasi. Foto: Pixabay

Rantai menjadi komponen penting pada motor, utamanya pada motor bebek dan sport yang berperan sebagai penggerak kendaraan. Energi gerak motor yang dihasilkan dari kinerja mesin ke roda belakang terjadi berkat daya yang diteruskan oleh rantai.

Mengingat pentingnya fungsi rantai, maka itu konsumen wajib memperhatikan perawatannya sehingga bagian tersebut selalu dapat bekerja dengan baik. Dengan begitu kinerja maksimalnya dapat mendukung kelancaran aktivitas berkendara.

Manager After Sales CS Division, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Riyadi Prihantono mengungkapkan, kondisi rantai yang aus akan mempengaruhi kinerja rantai.

“Untuk itu, Yamaha memberikan sejumlah poin perawatan yang bisa dilakukan konsumen, dan kondisi yang harus diperhatikan apabila perlu dilakukan penggantian komponen,” ungkap Riyadi Prihantono, dalam keterangan resminya, Rabu (13/10/2021).

Adapun indikator rantai sudah tidak layak digunakan atau rusak adalah mengeluarkan suara berisik, permukaan rantai aus, rantai mudah kendur, tarikan motor terasa berat, dan tenaga motor tidak maksimal.

Berikut tips perawatan dan penggantian rantai sepeda motor yang dibagikan Riyadi Prihantono:

  1. Periksa kekencangan, kelancaran dan kondisi rantai serta gear rantai

Penyetelan rantai tidak boleh terlalu kencang ataupun longgar, kekencangan harus dijaga agar tetap di batas yang sudah ditentukan. Batas kekencangan rantai (free play) ada pada buku petunjuk pemilik, biasanya di rentang 25-35 mm.

Rantai yang terlalu kencang akan membebani mesin dan komponen lainnya, sementara jika terlalu longgar bisa terlepas dan merusak komponen lainnya.

Untuk menyetel rantai, perhatikan hal berikut:

  • Posisikan kendaraan di tempat yang datar, gunakan main stand/standar tengah agar motor dalam keadaan seimbang dan roda belakang dapat diputar dengan bebas.
  • Putar roda belakang beberapa kali dan cari posisi paling kencang.
  • Periksa kelonggaran rantai, jika diluar spesifikasi lakukan penyetelan.
  • Setelah dilakukan penyetelan, gerakkan rantai, lalu cek kelancaran gerakan rantai dan kondisi gear rantai. Jika terjadi keausan lakukan penggantian gear set beserta rantai.
  1. Lumasi dengan cairan pelumas rantai yang direkomendasikan

Selain menjaga kekencangan rantai sesuai batas yang ditentukan, pelumasan juga harus dilakukan agar rantai bergerak dengan lancar tanpa terganggu kotoran dan debu yang biasanya akan menempel dan menyebabkan karat sehingga gerakan rantai tidak lancar dan dan gear rantai cepat aus.

Saat melumasi, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Hindari melumasi rantai menggunakan oli bekas atau oli yang tidak sesuai dengan spesifikasi atau yang direkomendasikan karena akan menyebabkan rantai akan cepat berkarat, renggang, kaku dan gear rantai cepat aus.
  • Penggantian rantai dilakukan jika kondisi rantai sudah kaku dan renggang, kondisi tersebut tetap tidak berubah meskipun sudah dilakukan pembersihan, pelumasan, atau penyetelan.
  • Gear rantai yang aus adalah salah satu penyebab rantai longgar. Jika keausan mata gear sudah di luar spesifikasi, biasanya rantai akan tetap longgar meskipun sudah kita stel maksimum. Lakukanlah penggantian satu set gear rantai yaitu gear kecil dan gear besar.

Jangan lupa juga selalu periksa rantai setiap 500 – 1.000 km atau sehabis motor dicuci. Lakukanlah perawatan dan penggantian rantai di bengkel resmi, karena perawatan rantai adalah salah satu item pengerjaan service.