in

Bagaimana Sejarah Bulutangkis di Dunia

Ilustrasi sejarah bulutangkis di dunia (gambar: Pixabay.com)

Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang relatif mudah untuk dilakukan. Peralatan utamanya hanya raket dan shuttlecock. Sehingga, bulutangkis relatif dapat dimainkan oleh berbagai lapisan masyarakat.

Bulutangkis di Indonesia sendiri, memiliki prestasi yang cukup membanggakan. Salah satunya adalah sebagai negara peraih trofi Thomas Cup terbanyak. Dengan berhasil memboyong 13 trofi.

Sejarah Bulutangkis di Dunia

Olahraga bulutangkis sudah menunjukkan tanda-tanda keberadaannya sejak 2.000 tahun silam. Lantas bagaimana perkembangannya, hingga sampai saat ini? Dilansir melalui kumparan.com, berikut penjelasannya:

Permainan seperti bulutangkis ditemukan pada masyarakat Yunani dan Mesir zaman dahulu. Permainan tersebut dikenal dengan battledore (dayung) dan shuttlecock.

Anak-anak pada waktu itu biasanya menggunakan dayung atau tongkat, untuk saling memukul suttlecock agar tidak menyentuh tanah.

Masyarakat Inggris dan Eropa pada tahun 1600-an, mulai bermain battledore dan shuttlecock. Dua orang saling memukul shuttlecock, dan mencegahnya untuk menyentuh tanah. Mirip seperti permainan bulutangkis modern saat ini.

Pada pertengahan abad 19, bulutangkis modern mulai masuk ke India melalui perwira militer Inggris. Mereka menambahkan jaring ke permainan bulutangkis tradisional.

Olahraga tersebut terkenal di Poona, salah satu kota di Inggris. Setelah itu, permainan tersebut diberi nama Poona atau Poonah.

Pembentukan Federasi Bulutangkis Internasional

Asosiasi bulutangkis pertama dibentuk di Inggris pada tahun 1893. Asosiasi tersebut bekerja sebagai federasi internasional, hingga tahun 1934.

Kemudian, Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) terbentuk. Sembilan anggota pendiri federasi tersebut adalah Inggris, Irlandia, Wales, Belanda, Denmark, Kanada, Selandia Baru, Skotlandia, dan Perancis.