Semakin sering dipakai, semakin melemah pula kemampuan baterai dari barang elektronik untuk mempertahankan kekuatannya. Bahkan terkadang, keadaan ini menimbulkan masalah. Misalnya, ketika smartphone atau laptop yang mati di saat sedang sangat dibutuhkan.
Nah, sebenarnya tidak awetnya baterai dari suatu barang elektronik bisa dijelaskan secara ilmiah. Terkait hal itu, Liz Hamilton, Direktur People and Customers di Mobile Klinik, sebuah bisnis reparasi ponsel yang berbasis di Toronto, Kanada menjelaskannya.
“Masa pakai baterai lithium-ion umumnya 500 siklus (sekitar satu setengah tahun). Siklus baterai ini diukur dengan satu kali pengisian penuh dari 0-100 persen. Jadi, semakin banyak siklus penuh yang dilalui ponsel, semakin cepat kita harus menggantinya,” ungkap Hamilton.
Masa pakai baterai ponsel dan laptop yang terbatas ini sebenarnya terjadi akibat reaksi kimia yang menciptakan penumpukan atom saat perangkat mengisi daya. Menurut pakar teknologi, hal inilah yang akan “membunuh” baterai piranti elektronik.
Lantas, apa yang harus kita lakukan untuk membuat baterai smartphone lebih tahan lama?
Menurut Hamilton, kita sebaiknya tidak mengisi daya baterai hingga penuh untuk memperlambat penipisan siklus hidup baterai ponsel. Hamilton berpendapat, sebaiknya menjaga beterai tetap terisi pada 25-85 persen saja.
“Sebenarnya, ketahanan baterai lithium-ion dapat ditekan secara ekstrem. “Sebab, salah satu masalah utama yang yang membuat menurunnya ketahanan baterai ponsel adalah mengisi daya melebihi 100 persen,” kata Hamilton.
“Banyak orang memiliki kebiasaan ini, dan tidak menyadari kerusakan yang ditimbulkannya pada baterai ponsel mereka,” tambah dia.
Jadi solusinya, jangan biarkan baterai ponsel benar-benar habis hingga nol. Lalu, saat mengisi daya, biarkan hanya terisi mencapai sekitar 85 persen, dan cabut.
Perlu diingat, jika kita benar-benar ingin mengisi daya baterai, jangan biarkan perangkat tetap terhubung dengan charger. Sebab, melakukannya terus-menerus dapat menyebabkan baterai ponsel menua lebih cepat dalam jangka panjang.
Selain itu, Hamilton juga merekomendasikan untuk menurunkan kecerahan layar, menonaktifkan fitur yang tidak digunakan seperti lokasi, aplikasi, dan notifikasi tertentu. Tak hanya itu, menggunakan mode daya rendah bisa memperpanjang masa pakai baterai ponsel.
Memang, tubuh kita tidak akan dirugikan jika membiarkan ponsel tetap terhubung pada charger semalaman. Kendati demikian, dengan mengikuti cara di atas, baterai ponsel akan bertahan lebih lama, otomatis membuat uang lebih awet, karena tidak perlu mengganti baterai atau ponsel.