in

Deretan Teori Terpopuler tentang Terbentuknya Alam Semesta

Ilustrasi Bumi. Foto: Net

Asal usul terbentuknya alam semesta masih terus menarik perhatian para ilmuwan untuk diungkap. Salah satunya NASA yang mencari asteroid Trojan Jupiter ingin mengungkap asal usul terbentuknya alam semesta.

Pertanyaan ini memang belum sepenuhnya bisa dijawab oleh para peneliti. Ilmuwan memperkirakan umur alam semesta saat ini mencapai 13 miliar tahun lebih.

Berikut ini deretan teori terkenal mengenai asal mula terbentuknya alam semesta, beserta isinya yang dikutip dari beberapa sumber.

  1. Ledakan Besar

Teori Big Bang atau Ledakan Besar adalah teori paling populer dan banyak diyakini kebenarannya hingga saat ini. Teori ini pertama kali diusulkan oleh kosmolog asal Belgia Abbe Georges Lemaitre pada tahun 1927. Dia dianggap sebagai orang pertama yang mencetuskan teori bahwa alam semesta terus mengembang.

Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta berasal dari sesuatu yang super padat dan panas yang kemudian meledak dan mengembang sekitar 13,75 miliar tahun lalu hingga menjadi alam semesta seperti sekarang ini.

  1. Keadaan Tetap

Steady-state-theory atau teori keadaan tetap diusulkan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F. Hoyle dari Cambridge University tahun 1948. Menurut mereka, alam semesta ini tidak ada awal dan akhirnya, sehingga selalu terlihat sama seperti sekarang. Teori ini menganggap bahwa alam semesta tidak terhingga luas serta usianya.

Sempat populer di awal abad ke-20, kini teori tersebut banyak ditolak oleh para fisikawan. Adapun bukti yang di anggap mematahkan teori keadaan tetap adalah radiasi latar gelombang mikrokosmis yang didapatkan dari teori Big Bang.

  1. Hipotesis Nebula

Hipotesis Nebula, atau sering juga disebut teori kabut, pertama kali diusulkan oleh Emanuel Swedenborg pada tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775.

Secara umum, teori ini menjelaskan terbentuknya Tata Surya dari sebuah bola kabut gas raksasa. Selanjutnya, beberapa materi terlepas ke sekitar bola gas tadi. Sementara itu, bola gas utama yang masih berukuran besar dan panas menjadi Matahari, dan materi lainnya yang terlepas menjadi padat dan dingin membentuk planet.

  1. Bintang Kembar

Teori bintang kembar dikemukakan pada tahun tahun 1930-an oleh seorang astronom Inggris bernama R. A. Lyttleton. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa mula-mula ada Matahari kembar yang saling mengelilingi.

Salah satu Matahari kemudian ditabrak oleh bintang yang sedang melintas, lalu hancur menjadi materi yang lebih kecil, namun tetap mengitari Matahari yang masih utuh. Lama-kelamaan, materi tadi menjadi planet yang mengelilingi Matahari.

  1. Mengembang dan Memampat

The Oscillating Theory atau teori mengembang dan memampat dikemukakan Fred Hoyle, ahli astrofisika dari Inggris. Dalam teori ini, kita harus memahami bahwa galaksi-galaksi baru akan selalu muncul dan terbentuk untuk menggantikan galaksi-galaksi yang sudah tidak ada.

Inti dari teori mengembang dan memampat adalah adanya suatu siklus yang terjadi di alam semesta. Setiap satu siklus akan mengalami massa ekspansi (mengembang) dan satu massa kontraksi (memampat).

Setiap satu siklus membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 30 miliar tahun. Dalam teori ini, ekspansi tersebut terjadi karena adanya reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membangun unsur-unsur lain yang lebih kompleks.

Ketika proses ekspansi berjalan, maka galaksi-galaksi dan bintang-bintang akan terbentuk. Setelah mengalami ekspansi, galaksi-galaksi dan bintang-bintang itu akan memampat yang dibarengi keluarnya cahaya panas yang sangat tinggi.