Mark Zuckerberg memutuskan mengganti nama perusahaan Facebook menjadi Meta lantaran tidak lagi sejalan dengan besarnya visi masa depan.
Meta sendiri diambil dari bahasa Yunani yang artinya ‘beyond’ atau melampaui, nama ini juga merujuk pada Metaverse, sebuah dunia maya baru yang lebih canggih dari internet saat ini.
“(Facebook) adalah merek ikonik media sosial, tetapi menjadi semakin tidak mewakili semua yang kami lakukan,” kata pendiri Facebook Mark Zuckerberg, dikutip dari CNN, Sabtu (30/10/2021).
“Hari ini kami dilihat sebagai perusahaan media sosial. Tetapi pada DNA kami adalah perusahaan yang membangun teknologi untuk menghubungkan masyarakat. Dan Metaverse adalah batas selanjutnya seperti jejaring sosial saat kami pertama memulainya,” ucap dia lagi.
Meta adalah perusahaan induk, sementara Facebook, menjadi salah satu anak perusahaan, begitu pula dengan Instagram dan WhatsApp.
Selain mengubah nama, Facebook juga mengganti logo perusahaan yang awalnya gambar ‘likes’ atau ‘jempol ke atas’ menjadi ‘The Blue Infinity’ untuk Meta yang saat ini belum dimunculkan secara resmi.
Zuckerberg di halaman Facebook pribadinya juga mengubah jabatannya menjadi ‘Pendiri dan CEO Meta’. Zuckerberg sempat ditanya apakah akan tetap menjadi CEO Facebook selama lima tahun ke depan.
“Mungkin. Saya tidak memiliki tanggal spesifik berapa lama saya ingin melakukan ini. Saya kira apa yang bisa saya katakan adalah saya sangat bersemangat tentang hal selanjutnya dari apa yang kami lakukan,” ucap Zuckeberg ketika ditanya The Verge.
Zuckerberg pun telah memulai rangkaian produk besar dengan serangkaian konsep sosial, permainan, dan tempat kerja baru untuk Metaverse. Ini dilakukan di tengah isu kebocoran data internal atau disebut ‘Facebook Paper’ yang dilakukan mantan karyawannya.
“Saya tahu bahwa beberapa orang akan mengatakan bahwa ini bukan saatnya untuk fokus pada masa depan, dan saya ingin mengakui bahwa ada masalah penting yang harus diselesaikan saat ini. Akan selalu ada,” ujar Zuckerberg.
“Jadi bagi banyak orang, saya hanya tidak yakin akan ada waktu yang tepat untuk fokus pada masa depan. Tapi saya juga tahu bahwa ada banyak dari Anda yang merasakan hal yang sama seperti saya. Kami hidup untuk apa yang kami bangun. Dan sementara kami membuat kesalahan, kami terus belajar, dan membangun dan bergerak maju,” imbuhnya menegaskan.
Rebranding juga dianggap sebagai bagian upaya merombak reputasi Facebook setelah berbagai berita miring muncul, termasuk informasi yang salah tentang platformnya, kegagalan moderasi konten, dan pengungkapan efek negatif produknya terhadap kesehatan mental beberapa pengguna.
Perubahan nama yang diumumkan Zuckerberg selama konferensi Facebook Connect sejalan dengan fokusnya yang berkembang pada Metaverse. Mengacu pada upaya untuk menggabungkan teknologi virtual dan augmented reality di ranah online baru.
Pada kesempatan yang sama, Facebook memamerkan serangkaian video konsep yang menyoroti visinya untuk metavere. Seperti mengirim gambar holografis diri Anda ke konser dengan seorang teman yang hadir dalam kehidupan nyata, kemudian duduk di sekitar meja rapat virtual dengan rekan kerja jarak jauh, atau bermain game dengan teman.
Zuckerberg juga mengumumkan fitur Messenger pada masa depan dilakukan melalui VR dan berencana mengoperasikan pasar virtual di mana pengembang dapat menjual barang virtual dan layar beranda baru di Oculus Quest untuk membuat obrolan dan game di dunia virtual lebih sosial.
“Kami terlihat sebagai perusahaan media sosial, tetapi dalam DNA, kami adalah perusahaan yang membangun teknologi untuk menghubungkan orang. Dan Metaverse adalah batas berikutnya seperti halnya jejaring sosial ketika kami memulai,” jelas Zuckerberg.