in

Secara Tak Terduga! Burung Condor California Lahir Tanpa Pejantan

Ilustrasi. Burung condor California. Foto: Live Science

Ilmuwan telah melaporkan kasus virgin birth atau kelahiran perawan yang terjadi pada burung Condor California (Gymnogyps californianu) untuk pertama kalinya di dunia. Dua anak burung yang menetas tersebut lahir tanpa ada pejantan yang terlibat dalam pembuahan telur.

Peneliti mengetahui kasus tersebut secara tak terduga saat melihat database genetik yang mencakup seluruh spesies condor California. Peneliti menemukan genom kedua anak burung itu rupanya tak mengandung DNA dari pejantan condor mana pun.

Temuan tentang burung Condor California lahir tanpa pejantan untuk pertama kalinya di dunia ini telah dipublikasikan 28 Oktober 2021 di Journal of Heredity. Temuan ini pun membuat dua anak condor tanpa ayah ini menjadi contoh langka dari jenis reproduksi aseksual yang disebut partenogenesis.

Mengutip Live Science, Sabtu (30/10/2021) selama 30 tahun terakhir para peneliti telah membuat katalog data DNA dari setiap burung condor California.

Para peneliti melakukan analisis genetik burung secara rutin untuk menentukan hubungan yang memungkinkan mereka untuk membiakkan condor dan mempertahankan genetiknya. Pendekatan ini membantu mencegah perkawinan sedarah dan perkembangan kelainan bawaan.

Tetapi ketika para peneliti baru-baru ini menganalisis genotipe dua burung kondor jantan dalam database mereka melihat sesuatu yang sangat tidak biasa.

Informasi genetik pada kedua burung tersebut hanya cocok dengan betina yang menetaskannya. Tak ada jantan yang berperan dalam reproduksi tersebut.

“Ketika hewan bereproduksi secara seksual, betina dan jantan berkontribusi pada susunan genetik yang sama. Tetapi dalam dua condor ini, kami tidak dapat menemukan kontribusi apa pun yang berasal dari jantan mana pun yang kami miliki di database kami,” ungkap salah satu penulis studi Cynthia Steiner, yang juga direktur asosiasi dalam genetika konservasi di San Diego Zoo Wildlife Alliance.

Peneliti pun sempat mengulang tes genetik untuk berjaga-jaga jika ada kesalahan, saat penelitian dilakukan untuk membuktikan burung Condor lahir tanpa pejantan. Namun ternyata tidak ditemukan kesalahan.

Peneliti sebelumnya telah mendokumentasikan partogenesis pada unggas peliharaan seperti kalkun dan ayam. Namun pada burung condor, ini merupakan kelahiran perawan pertama yang menghasilkan anak dengan kondisi sehat dalam populasi condor liar.

Mengungkap bagaimana partogenesis pada burung condor California merupakan hal yang penting. Sebab hanya beberapa dekade yang lalu spesies ini hampir punah dari alam liar.

Pada 1980-an, kurang dari dua lusin condor bertahan di alam liar, tetapi upaya konservasi dan program breeding berhasil membahwa condor kembali dari ambang kepunahan.

Hingga akhirnya berdasarkan Program Pemulihan Condor California Departemen Dalam Negeri AS, pada 2020, ada 504 condor, 329 di antaranya liar.

Namun tetap saja spesies ini masih diangap terancam punah. Sehingga menemukan bahwa kondor dapat bereproduksi secara aseksual menjadi suatu keuntungan tersendiri.

Lebih lanjut anak burung condor yang lahir melalui partogenesis akan menjadi jantan saja. Itu karena hanya ada dua kromosom seks yang cocok yang dapat dibentuk selama jenis reproduksi aseksual ini.

Induk dari dua anak condor ini sebelumnya juga telah menghasilkan anak melalui reproduksi seksual. Akan tetapi studi lebih lanjut akan diperlukan untuk menentukan faktor-faktor yang menyebabkan mereka bereproduksi secara aseksual.

Yang jelas tanpa database profil genetik yang ekstensif, para peneliti tak akan pernah menemukan partogenesis pada burung condor.

“Masih banyak yang harus dipelajari tentang mereka, terutama bagaimana genomik terlibat dalam membentuk kelangsungan hidup mereka,” tambah Steiner.