Aplikasi Instagram meluncurkan fitur agar para pembuat konten di platformnya bisa mendapat uang dari para pengikut mereka.
Caranya, dengan menyediakan layanan berlangganan (subscription) agar para konten kreator bisa memberikan konten eksklusif bagi para penggemar mereka.
Hal ini dilakukan menyusul kesuksesan platform menyumbang yang bagi para konten kreator lewat Patreon dan OnlyFans. Sehingga, beberapa jejaring sosial mencoba menerapkan cara serupa bagi para pembuat konten.
Sebelumnya, Twitter juga sudah menggelontorkan fitur serupa yang disebut Super Follow. Platform lain seperti TikTok, Snapchat, Pinterest, dan YouTube telah mengerjakan fitur langganan serupa.
Berdasarkan laporan perusahaan analitik Sensor Tower and Apptopia, aplikasi Instagram baru-baru ini diperbarui dengan pembelian dalam aplikasi baru bernama “Instagram Subscriptions” dengan harga mulai dari $0,99 (Rp14 ribu) hingga $4,99 (Rp71 ribu).
Instagram memang tengah gencar menyediakan fitur agar pembuat konten bisa mendapat uang lewat platform mereka. Selain lewat layanan berlangganan, Instagram juga berencana untuk membuat Non-Fungible Token (NFT), seperti dilansir dari 9to5Mac.
Kepala Instagram, Adam Mosseri, sebelumnya sempat berbicara tentang strategi monetisasi perusahaan dalam acara Creator Week Juni lalu.
“Saya suka itu karena itu memberi kreator hubungan langsung dengan penggemar mereka, yang menurut saya mungkin lebih berkelanjutan dan lebih dapat diprediksi dalam jangka panjang,” kata Mosseri seperti dikutip dari TechCrunch.
Tiga jenis alat monetisasi kreator atau fitur yang bisa dimanfaatkan untuk mendapat cuan di platform tersebut menurut Mosseri, yakni:
- Dagang
Mosseri berharap bisa memfasilitasi para pembuat konten agar bisa membuat konten bermerek, menjual barang dagangan, dan pemasaran afiliasi.
- Bagi hasil iklan
- Produk berbayar
Ketiga fitur tersebut adalah produk pembayaran, termasuk pembayaran langsung seperti tip serta konten atau berlangganan.