in

5 Fakta Menarik tentang Kukang, Primata Imut yang Pemalu

Kukang Jawa. Foto: The Little Fireface Project.jpg.crdownload

Kukang merupakan primata imut yang dijuluki malu-malu. Sifat satwa yang ukuran tubuhnya antara 20-30 centimeter ini memang pemalu dan akan membuat ‘gemas’ bagi yang memandangnya.

Hal lain yang membuat kita penasaran terhadap kukang adalah gerakannya yang lamban. Ini bisa dilihat dari cara jalannya yang santai kala melingkar di cabang pohon serta saat ia mengunyah makanan yang begitu pelan.

Meski pemalu dan terkesan santai, namun tidak sembarang waktu kita dapat melihat kukang. Pasalnya, kukang merupakan satwa nokturnal alias aktif di malam hari.

Sehingga, ia akan tidur pulas saat fajar menyingsing dan bangun kala petang menjelang. Saat malam lah, kukang beraksi mencari makan atau bermain.

Namun, perlu kehati-hatian bila melihat kukang di malam hari. Kukang akan sangat terganggu dengan pantulan sinar yang menyala terang. Pencahayaan yang aman bagi mata kukang adalah sekitar lima watt atau setara dengan sinaran lampu tidur.

Penasaran dengan sifat kukang? Berikut tersaji lima fakta menarik mengenai kukang hasil rangkuman berbagai sumber.

  1. Terdapat tiga spesies kukang di Indonesia

Di Indonesia, berdasarkan ekologi dan persebarannya, terdapat tiga spesies kukang yaitu kukang jawa (Nycticebus javanicus), kukang sumatera (Nycticebus coucang), dan kukang kalimantan (Nycticebus menagensis).

Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk membedakan ketiga jenis tersebut. Pertama, dari berat badan. Kukang jawa beratnya sekitar 900 gram, sementara kukang sumatera sekitar 700 gram, dan kukang kalimantan kira-kira 600 gram.

Kedua, berdasarkan cirinya. Kukang jawa memiliki punuk terang yang lebih indah bila dibandingkan dengan kukang sumatera dan kalimantan yang berwarna coklat keabu-abuan.

Berdasarkan data IUCN (International Union for Conservation of Nature), kukang jawa masuk dalam status Kritis (Critically Endangered/CR) atau satu langkah menuju kepunahan di alam. Sementara kukang sumatera dan kukang kalimantan statusnya adalah Rentan (Vulnerable/VU) atau tiga langkah menuju kepunahan di alam.

  1. Kukang itu pintar

Kukang merupakan satwa pintar. Ini terlihat dari caranya memakan buah-buahan yang hanya ia makan daging buahnya saja. Sementara kulit dan biji buahnya dibuang. Pun, buah-buahan yang disukai kukang adalah buah yang benar-benar matang dan tentunya manis di lidah. Jadi, jangan harap kukang akan makan buah yang masam dan mentah.

  1. Tubuhnya lentur

Kukang memiliki tubuh yang lentur. Ia bisa meliuk di cabang pohon, bahkan bergelantungan terbalik. Saat tidur, kukang menggulung tubuhnya bagaikan bola dengan kepala ditekuk dan disembunyikan pada bagian lutut. Posisi menggulung ini merupakan bentuk pertanahan diri dari musuh yang mengintainya kala tidur. Sehingga, kukang akan tidur di cabang pohon yang tinggi dan benar-benar aman.

  1. Kukang bukan Kuskus

Kukang sering dipersepsikan sama dengan kuskkus, padahal keduanya berbeda. Kukang memiliki bentuk wajah membulat sementara kuskus memiliki ujung hidung meruncing kedepan. Kuskus merupakan hewan berkantung sementara kukang bukan.

Selain itu, tangan dan jari kukang lebih panjang ketimbang kuskus. Ini dikarenakan, kukang merupakan satwa yang menghabiskan hidupnya di atas pohon (arboreal).

Sementara, kuskus memiliki ekor yang panjang dan kuat yang berfungsi sebagai alat untuk bergelantungan ketika pindah dari satu dahan pohon ke dahan yang lain. Kukang jawa yang baru berusia beberapa bulan. Foto: The Little Fireface Project

  1. Satwa yang dilindungi

Kukang merupakan satwa yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem. Kukang dilarang untuk dieksploitasi, seperti diburu, dipelihara, diperjualbelikan maupun dimanfaatkan bagian tubuhnya.

Ancaman hukuman memelihara kukang adalah penjara maksimal lima tahun dan denda sebesar Rp100 juta. Kukang seharusnya memang disayang.

Sebab di alam, kukang menghisap madu bunga, memakan serangga, buah-buahan, dan merupakan bagian dari ekosistem yang tentunya menjaga keseimbangan alam. Memburu kukang sama saja dengan mengganggu keseimbangan ekosistem alam yang telah tertata baik dan rapi.