in

Shenina Cinnamon Ajak Kaum Muda Ramaikan Jakarta Film Week 2021

Shenina Cinnamon dan Song Jong-ki. Foto: Instagram.

Aktris Shenina Cinnamon mengajak generai muda meramaikan Jakarta Film Week 2021 yang akan berlangsung pada 18-21 November, secara daring dan luring.

“Ini kita cuma tinggal datang untuk menyaksikan film tersebut. Mungkin juga film tersebut cuma sekali itu saja ditayangkan di negara kita. Ini sesuatu yang spesial, belum lagi kalau bisa ketemu dengan pembuat filmnya langsung,” kata Shenina dalam siaran pers pada Jumat (12/11) lalu.

Festival film yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta ini, akan diadakan secara luring di CGV Grand Indonesia, Metropole Cinema XXI, dan Hotel Ashley. Tiket luring bisa dipesan secara gratis melalui LOKET, mulai 11 November 2021. Sedangkan pemutaran film secara daring eksklusif tayang di Vidio.com.

Jakarta Film Week sudah menerima submisi film sebanyak 277 film. Jumlah tersebut termasuk film panjang dan film pendek, dari berbagai jenis genre. Film-film ini berasal dari Asia, Eropa dan negara lain, dengan total 30 negara partisipan.

Ditunjuk sebagai Festival Ambassador Jakarta Film Week, Shenina merasa ini adalah kesempatan bagus untuk bisa menikmati berbagai film. Ia juga sangat antusias mengajak siapapun untuk meramaikan Jakarta Film Week. “Siapapun khususnya generasi muda, ayo datang ke Jakarta Film Week. Rasakan serunya nonton film – film keren dari banyak negara. Nikmati atmosfer berpetualangan dari satu cerita ke cerita film berikutnya.” kata dia.

Jakarta Film Week bakal dibuka dengan world premiere dari film Indonesia yaitu Ranah 3 Warna, produksi MNC Pictures yang disutradarai Guntur Soeharjanto. Whether The Weather is Fine, produksi Globe Studios dan karya sutradara asal Filipina, Carlo Francisco Manatad akan menjadi film penutup.

Beberapa film juga akan world premiere di Jakarta Film Week, di antaranya Just Mom produksi Hanung Bramantyo dengan sutradara Jeihan Angga, Kadet 1947 karya Rahabi Mandra dan Aldo Swastia yang diproduksi oleh Temata Studio, Marapu Fire & Ritual, sebuah film dokumenter karya Andrew Campbell, dan Dari Hal Waktu karya Agni Tirta.