in

Banyak yang Belum Tahu, Ternyata Gurita Bisa Berubah Warna

Ilustrasi gurita. Foto: AFP

Gurita akan mengeluarkan tinta saat merasa terancam. Namun, hal tersebut bukan menjadi satu-satunya kemampuan yang dimiliki gurita. Karena hewan laut ini ternyata juga mampu mengubah warna kulitnya.

Kemampuan gurita mengubah warna kulitnya, membuat warna hewan ini mirip dengan lingkungan sekitarnya. Sehingga mereka tidak mudah terlihat di antara jenis hewan laut lainnya.

Dikutip dari situs Smithsonian Ocean, gurita bisa berubah warna karena memiliki ribuan sel pengubah warna atau kromatofora yang terletak di bawah permukaan kulitnya.

Kromatofora menjadi penyebab utama mengapa gurita, serta beberapa hewan kelompok Cephalopoda lainnya, seperti cumi-cumi dan sotong, bisa berubah warna.

Mengutip dari situs Ocean Conservancy, tiap kromatofor punya kantung elastis yang disebut sakulus sitoelastik. Kantung elastis ini penuh dengan pigmen, dan bentuknya mirip seperti balon kecil.

Warnanya sangat beragam, ada yang hitam, coklat, oranye, merah, atau kuning. Kantung elastis tersebut bisa melebar atau mengecil, berdasarkan kontrol susunan saraf serta otot tubuh hewan.

Saat otot di sekitar sel kromatofor mengencang, kantung pigmen tersebut akan melebar. Artinya akan ada lebih banyak pigmen warna pada kulit gurita. Sebaliknya, ketika otot di sekitar sel rileks, kantung pigmen akan mengecil, dan semakin sedikit pigmen yang terlihat.

Gurita dan hewan kelompok Cephalopoda lainnya berubah warna untuk bersembunyi dari pemangsa. Dalam hal ini, gurita sangat pandai. Gurita tidak hanya bisa mengubah warna kulit, namun juga bisa menyesuaikan tekstur kulitnya dengan lingkungan sekitar, seperti batu dan karang.

Hal tersebut bisa terjadi karena gurita punya papila yang berguna untuk menciptakan tekstur kulit yang beragam. Selain mampu mengeluarkan tinta, mengubah warna dan tekstur kulitnya, gurita juga pandai dan mampu melarikan diri dengan cepat dari pemangsanya.