in

Mengenal Verawaty Fajrin, Pebulutangkis Legendaris Indonesia yang Berprestasi

Verawaty Fajrin saat aktif bermain. Foto: Youtube

Indonesia Open 2021 bergulir pada 23-28 November di The Westin Resort, Nusa Dua, Bali. Tim merah putih menurunkan pemain terbaiknya untuk turnamen level Super 1000 ini.

Berbicara tentang Indonesia Open tentunya menarik untuk menilik sejarah prestasi pebulutangkis Indonesia pada turnamen bulutangkis paling bergengsi di tanah air ini.

Pebulutangkis putri legendaris Indonesia, Verawaty Fajrin memiliki prestasi yang sangat gemilang pada turnamen yang awalnya diselenggarakan di Jakarta ini.

Pada tahun 1982 merupakan pertama kalinya Indonesia Open digelar, Verawaty berhasil menjadi juara di nomor tunggal putri setelah menumbangkan wakil Jepang Sumiko Kitada dengan straight game 11-8, 12-10.

Empat tahun berselang tepatnya pada edisi ke-5 Indonesia Open yang masih digelar di Ibu Kota, Verawaty turun di nomor ganda putri berpasangan dengan Ivana Lie.

Verawaty dan Ivana berhasil mengandaskan rekan senegaranya Rosiana Tendean/Imelda Wiguno straight game langsung 17-15, 15-2.

Tahun 1986 menjadi tahun tersukses Verawaty Fajrin dan Ivana Lie dalam nomor ganda putri. Mereka berhasil mencapai lima final di turnamen internasional, tiga di antaranya berhasil dimenangkan termasuk Indonesia Open.

Verawaty Fajrin dalam kiprahnya di bulutangkis baik tunggal putri maupun ganda putri memiliki segudang prestasi yang cemerlang.

Podium juara sudah sering diraihnya, bahkan di nomor ganda putri meskipun berganti-ganti partner dirinya selalu berhasil meraih final atau podium juara dengan setiap partner senegaranya.

Verawaty juga terlibat dalam nomor ganda campuran andalan merah putih sejak 1979. Kala itu dirinya berpasangan dengan Ade Chandra. Prestasi yang diraihnya di nomor ganda campuran tak kalah mentereng dari kiprahnya di tunggal putri maupun ganda putri.

Debut Verawaty di Indonesia Open dengan mengikuti nomor ganda campuran terjadi pada edisi 1988. Berpasangan dengan Bobby Ertanto, mereka berhasil menjadi runner-up setelah dikalahkan kompatriotnya Eddy Hartono/Erma Sulistianingsih 9-15, 11-15.

Satu tahun berikutnya di turnamen yang sama Verawaty Fajrin berpasangan dengan Eddy Hartono berhasil berdiri di podium tertinggi setelah bertarung straight game melawan pasangan merah putih lainnya Rudy Gunawan/Rosiana Tendean 15-7, 15-2.