Eka Kurniawan mengaku menghadapi tantangan dalam menggarap naskah film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Tantangannya bagaimana ia memindahkan cerita novel ke film yang berbatas durasi. Namun ia berharap bahwa versi film berbeda dengan versi novelnya.
Menurut Eka, novel sebenarnya membutuhkan dua hingga tiga durasi film jika ingin menggambarkan seluruh bagian. Sementara film tersebut memiliki durasi seperti film pada umumnya.
“Kendala paling terlihat tentu saja menyangkut durasi. Film umumnya memiliki durasi yang sudah standar, antara 90-120 menit. Meskipun novelnya tidak tebal, tapi jelas ketika saya membaca ulang, akan membutuhkan durasi dua atau tiga kali lipat jika ingin menumpahkan semua bagian ke film,” kata Eka dalam korespondensi dengan CNNIndonesia.com baru-baru ini.
Selain durasi, Eka juga mengalami tantangan saat menerjemahkan sekaligus memindahkan bahasa novel ke medium berbeda.
“Tantangan kedua bagaimana menerjemahkan apa yang ada di teks ke medium yang berbasis gambar dan suara.”
Sebagai penulis novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, Eka dilibatkan dalam penulisan naskah film. Namun, ia tidak begitu saja menyamakan cerita secara utuh dari novel ke naskah film.
“Kalau sama, justru saya kecewa. Film medium yang berbeda, dan sejak awal saya berharap menemukan sesuatu yang segar,” kata Eka.
Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas mengisahkan Ajo Kawir, jagoan yang tak takut mati. Hasratnya yang besar dalam bertarung didorong sebuah rahasia yang dipendam sejak remaja.
Namun, semuanya berubah saat ia bertemu Iteung, seorang petarung tangguh yang berhasil membuatnya babak belur tapi jatuh cinta di saat yang sama. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas sudah tayang di bioskop Indonesia mulai 2 Desember 2021 lalu.