in

Uniknya Siput Daun, Domba Laut yang Bisa Berfotosintesis

Siput daun. Foto: Wikimedia Commons

Siput daun (Costasiella kuroshimae) atau dikenal juga dengan nama domba laut merupakan salah satu spesies siput laut.

Siput laut yang satu ini memiliki bentuk yang sangat menggemaskan. Ia mirip dengan domba yang tubuhnya dipenuhi daun sehingga disebut siput daun atau domba laut.

Dilansir dari BBC Travel, siput daun memiliki mata berbentuk manik-manik hitam yang terletak berdekatan.

Ia memiliki tanduk dengan ujung hitam yang menyerupai telinga domba dari kepala putihnya dan cerata hijau berbintik-bintik yang menyembul dari permukaan tubuhnya.

Cerata siput daun, yang mirip dengan tanaman sukulen, memiliki kelenjar pencernaan. Sementara itu, tanduknya mengambil sinyal kimia dalam air dan memberikan indra penciuman pada siput daun dan memungkinkannya menemukan sumber makanan.

Tubuh siput daun berukuran sangat kecil, yakni panjang maksimumnya hanta 7 hingga 8 mm saat berusia ewasa.

Siput daun tidak hidup di terumbu karang, melainkan tinggal di Avrainvillea, sejenis ganggang berbulu halus yang tumbuh di lanau atau pasir yang halus.

Seluruh hidup siput daun dihabiskan di ganggang tersebut dan terkadang setiap anggota koloninya pun hidup di sana. Selain sebagai tempat tinggal, Avrainvillea juga merupakan sumber makanan siput daun.

Sebagai spesies Sacoglossa atau penghisap getah, siput daun merumput pada alga dan menghisap kloroplasnya yang mengandung klorofil, pigmen fotosintesis.

Klorofil disimpan selama 10 hari di cerata siput daun. Hal ini memungkinkan siput daun untuk melengkapi makanannya melalui proses fotosintesis yang umum dilakukan tumbuhan.

Selain dapat mendorong proses fotosintesis, kloroplas dari alga juga menjadi perlindungan bagi siput daun karena memberikan warna hijau untuk berkamuflase dan menghindari dari predator.