in

Setelah Informasi, Kini Twitter Juga Larang Bagikan Foto Pribadi Seseorang

Ilustrasi Twitter. Foto: 9to5mac

Twitter melarang pengguna membagikan foto dan video pribadi seorang individu tanpa izin mereka. Ini merupakan perluasan dari kebijakan anti-doxxing yang sudah diterapkan oleh Twitter.

Sebelumnya Twitter sudah melarang pengguna membagikan informasi pribadi orang lain tanpa izin, seperti lokasi atau alamat, dokumen identitas, informasi kontak non-publik, informasi keuangan, atau data kesehatan.

Dengan kebijakan baru ini bukan berarti Twitter akan membutuhkan izin dari semua individu sebelum foto atau video diunggah. Tapi jika ada seseorang yang ingin fotonya dihapus karena diunggah tanpa izin, Twitter akan menghapusnya.

“Ketika kami diberitahu oleh individu yang ada di gambar, atau oleh perwakilan resminya, bahwa mereka tidak setuju membagikan gambar atau video pribadi mereka, kami akan menghapusnya,” kata Twitter dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari TechCrunch, Kamis (9/12/2021).

“Kebijakan ini tidak berlaku untuk media yang menampilkan tokoh publik atau individu ketika media dan teks Tweet yang menyertainya dibagikan untuk kepentingan publik atau menambah nilai pada wacana publik,” sambungnya.

Untuk kasus tokoh publik, Twitter mengatakan pihaknya tetap akan menghapus konten media yang tujuannya untuk melecehkan individu tersebut. Hal ini sejalan dengan kebijakan Twitter yang melarang perilaku kasar.

Twitter juga mengatakan saat pihaknya menentukan akan menghapus konten tentang tokoh publik, mereka akan melihat apakah informasi ini sudah tersedia secara publik di media tradisional, seperti TV atau koran.

Kebijakan ini memang cukup membingungkan. Pengguna Twitter mengeluh apakah ini artinya mereka tidak bisa lagi mengunggah foto kerumunan tanpa mendapatkan izin dari setiap individu, dan khawatir kebijakan ini akan digunakan untuk membungkam pengguna.

Lewat akun Twitter Safety, media sosial berlogo burung ini kemudian memberikan penjelasan lebih lanjut.

“Update kebijakan ini akan membantu mengatasi penyalahgunaan media untuk melecehkan, mengintimidasi, dan mengungkap identitas individu pribadi, yang berdampak secara tidak proporsional terhadap perempuan, aktivis, pembangkang, dan anggota komunitas minoritas,” jelas Twitter.

Twitter juga menjelaskan bahwa foto dan video yang menunjukkan kerumunan orang di acara besar, seperti pertandingan sepakbola, tidak akan melanggar kebijakan ini dan pengguna tidak perlu meminta izin masing-masing individu untuk mengunggah kontennya.

Ketika seseorang melaporkan sebuah foto atau video dan memintanya untuk dihapus, Twitter tetap akan mempertimbangkan apakah konten itu menambah nilai terhadap wacana publik sebelum memutuskan untuk menghapus konten.