in

Agar Bisa Konsentrasi Belajar, 5 Makanan Ini Sebaiknya Dikurangi

Ilustrasi anak belajar. Foto: Int.

Ada sejumlah kandungan dalam makanan yang dapat mengganggu konsentrasi belajar hingga menurunkan daya ingat otak. Hal ini diungkapkan oleh para pakar kesehatan, salah satunya pakar otak dan psikiater nutrisi dari Harvard Medical School, Uma Naidoo.

Melalui studi yang dilakukannya, Naidoo mempelajari ternyata bakteri dalam usus dapat mempengaruhi proses metabolisme dan inflamasi dalam otak. Hal ini pun berujung pada gangguan konsentrasi dan menurunkan kemampuan daya ingat otak.

Senada dengan itu, sebuah fasilitas kesehatan asal Amerika Serikat Amen Clinis juga menyebut, setidaknya otak manusia menggunakan 20-30 persen kalori dari makanan yang dikonsumsi sebagai energi.

“Segala sesuatu yang diletakkan di ujung garpu, memiliki peran penting dalam fungsi kognitif seseorang,” tulis laman resmi Amen Clinics.

Jadi, daftar lima makanan dan minuman ini perlu dihindari terutama bagi siswa maupun mahasiswa seperti dikutip dari CNBC Make It dan Amen Clinics. Sebab, kandungannya dinilai dapat menganggu kegiatan belajar mengajar terutama pada periode ujian akhir saat ini. Ada apa saja?

  1. Makanan yang Digoreng

Siapa yang suka gorengan? Ternyata sebuah penelitian yang menunjukkan, mengonsumsi banyak makanan yang digoreng dapat berakibat buruk pada pembuluh darah yang mensuplai otak dengan darah.

Bahkan, kandungan dari makanan yang digoreng secara berlebihan dapat memicu mental seseorang yakni depresi.

Jangan khawatir bagi pecandu makanan goreng-gorengan, Naidoo juga membagikan tips untuk kebiasaan mengonsumsi makanan gorengan. Hal ini dapat dilakukan dengan bertahap, misalnya bila tiap hari mengonsumsi makanan yang digoreng, cobalah dikurangi menjadi sekali dalam seminggu.

  1. Minuman Soda

Banyak minuman soda dan berenergi mengklaim dapat menyegarkan tubuh dan semacamnya. Namun, studi dari Paula I Moreira dalam jurnal National Library of Medicine menyebut, konsumsi minuman soda berlebih dapat memicu penurunan daya ingat otak.

Hingga dampak parahnya, kadar insulin dalam minuman ini memiliki keterkaitan dengan risiko penyakit Alzheimer. Penelitian lain dari The New England Journal of Medicine pada tahun 2013 menyebut, kadar gula yang tinggi berkorelasi signifikan dengan atrofi otak, masalah ingatan, hingga demensia

  1. Glikemik Tinggi Karbohidrat

Glikemik tinggi karbohidrat banyak ditemukan pada kentang, roti putih, dan nasi putih. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar insulin dan gula darah.

“Orang dengan asupan karbohidrat dan lemak olahan yang lebih tinggi memiliki gangguan yang lebih besar pada kemampuan memori otak,” tulis Amen Clinics.

Namun hasil penelitian menyebutkan, orang-orang yang mengonsumsi karbohidrat berkualitas baik seperti gandum utuh, cenderung lebih terhindar dari depresi. Beberapa contoh makanan lain yang direkomendasikan adalah wortel mentah, sayuran hijau, buah-buahan, dan sebagainya.

  1. Nitrat

Nitrat biasanya kerap digunakan sebagai pengawet dan mempertajam warna makanan seperti pada bacon, sosis, atau salami.

Ada sebuah penelitian yang menyatakan, nitrat dapat mengubah bakteri dalam usus sedemikian rupa sehingga mengarah pada gangguan bipolar. Konsumsi nitrat berlebih pada makanan juga diduga mendorong atau memicu depresi.

  1. Gula Tambahan

Otak membutuhkan dan memanfaatkan glukosa untuk aktivitas selnya. Namun, pola makan tinggi gula justru bisa menimbulkan timbunan gula berlebihan pada otak.

Menurut Naidoo yang juga penulis buku This Is Your Brain on Food, hal tersebut mengganggu elastisitas hippocampus, bagian dalam otak yang berkaitan dengan memori.

Pada intinya, apapun yang dikonsumsi berlebihan tidak akan menghasilkan hal baik. Jadi, tetap hati-hati dalam memilih makanan ya!