Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) menemukan bahwa sebagaian capung di dunia terancam punah. Jumlah itu setidaknya 16 persen dari sekitar 6.000 capung yang diidentifikasi rentan, terancam punah, bahkan sangat terancam punah.
Para peneliti menyebut, hilangnya rawa dan lahan basah lainnya yang disebabkan oleh urbanisasi dan pertanian yang tidak berkelanjutan menjadi faktor pendorong penurunan capung global secara cepat.
“Rawa dan lahan basah lainnya memberi kami layanan penting,” kata Direktur Jenderal IUCN Dr Bruno Oberle, dikutip dari BBC.
Oberle menjelaskan, keberadaan rawa dan lahan basah menyimpan karbon, memberikan air bersih dan makanan, melindungi banjir, dan menawarkan habitat bagi satu dari spesies yang ada di dunia. Namun, menurut temuan terbaru, ekosistem ini menghilang tiga kali lebih cepat daripada hutan.
Kepala Red List IUCN, Craig Hilton-Taylor mengungkapkan, penilaian ilmiah terbaru menunjukkan dunia telah kehilangan 35 persen lahan basahnya dalam rentang tahun 1970 dan 2015. Tingkat kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya lahan turut mengalami peningkatan.
Dikutip dari Reuters, Senin (13/12/2021), Viola Clausnitzer, seorang ahli biologi yang telah mempelajari capung selama beberapa dekade, menyebut temuan IUCN sebagai ‘tanda peringatan’ dan mengatakan dia khawatir bahwa sebagian besar dari mereka terancam punah karena banyak yang tidak dapat dinilai karena kesenjangan data.
Menurutnya, mengurangi jumlah predator lahan basah seperti capung akan menyebabkan jumlah nyamuk semakin meningkat. Keberadaan nyamuk dapat membawa penyakit seperti malaria dan demam berdarah di iklim hangat.
Capung sendiri merupakan hewan yang banyak menghabiskan waktu hidupnya dalam bentuk nimfa. Nimfa akan berubah menjadi capung dewasa dan hidup sehari untuk bereproduksi. Capung masuk dalam ordo Odonata yang memiliki dua sub orde, Zygoptera, dan Anisoptera.
Berdasarkan data Red List IUCN pada Kamis (9/12/2021), jumlah spesies yang secara resmi terdaftar sebagai spesies terancam punah saat ini melebihi 40.000. Desman Pyrenean, hewan yang tinggal di sungai ini, menempati kategori terancam punah dari yang sebelumnya rentan karena kehilangan habitatnya.