in

3 Dampak Negatif Terlalu Pagi Masuk Sekolah Menurut Riset

Ilustrasi murid-murid akan memasuki sekolah. Foto: AFP

Di Indonesia jam masuk sekolah untuk siswa berkisar antara jam 6.30 hingga 8.30 WIB. Dengan waktu tersebut, saat ini kegiatan belajar mengajar di Indonesia termasuk yang paling pagi sedunia.

Dikutip dari laman sekolah BPK Penabur, anak sekolah di DKI Jakarta bahkan masuk sekolah pada pukul 6.30 pagi. Jam masuk sekolah yang dinilai kepagian ini bahkan sempat dibanjiri kritik dari berbagai lembaga pendidikan setempat.

Berikut ini dampak negatif masuk sekolah terlalu pagi menurut riset:

  1. Berisiko Mengganggu Kesehatan Mental

Menurut studi yang dilakukan peneliti di University of Rochester Medical Center, waktu sekolah yang terlalu awal diduga berpotensi mengurangi waktu tidur anak dan ini berisiko lebih besar mengganggu kesehatan mentalnya.

Dugaan tersebut muncul dari sebuah penelitian yang melibatkan 197 siswa dengan umur 14-17 tahun. Mereka dan orang tuanya diberi kuisioner soal kebiasaan tidur anak, waktu mulai sekolah, dan apakah anak tipe ‘morning person’ atau ‘evening person’.

Kemudian, para siswa dibagi jadi beberapa kelompok, tergantung jam mulai sekolah mereka sebelum atau sesudah pukul 08.30.

“Selama tujuh hari para siswa mencatat kebiasaan, kualitas, dan durasi tidurnya di buku harian. Lalu, dicatat juga gejala depresi dan kecemasan. Hasilnya, ditemukan anak yang mulai sekolah setelah jam 08.30 gejala depresinya lebih sedikit,” kata ketua peneliti Dr Jack Peltz via Daily Mail, dikutip dari Hai Bunda.

  1. Kurangnya Tidur yang Berkualitas

Mengapa ini bisa terjadi? Kata Jack, ia dan tim menduga jam masuk sekolah lebih awal bisa bikin siswa lebih tertekan untuk mendapat tidur yang berkualitas. Akibatnya, mereka jadi susah tidur.

Jam masuk sekolah memang tergantung kebijakan sekolah juga pemerintah setempat. Tapi, Jack mengingatkan, penting bagi orang tua memastikan anak mendapat waktu tidur berkualitas selama delapan sampai sepuluh jam sehari.

Salah satu caranya, dengan membatasi konsumsi kafein anak yang bikin mereka susah tidur kemudian membatasi penggunaan gadget anak di malam hari.

Jack berharap, dari studinya ini setidaknya jam tidur anak bisa lebih diperhatikan lagi oleh orang tua dan pihak terkait, mengingat mereka adalah para generasi penerus.

  1. Akibat Kurang Tidur bagi Siswa

Menurut Psych Central studi dari Massachusetts General Hospital, anak yang kurang tidur cenderung bakal tumbuh jadi anak dengan gangguan perilaku, utamanya di sekolah atau lingkungan sosial.

Ketua peneliti, Elsie Taveras mengatakan masalah perilaku tersebut bisa berupa kurang fokus, hiperaktif, mudah cemas, depresi, sering bermasalah dengan teman-temannya, agresif hingga berulang kali melanggar aturan di sekolah.

Sementara itu, penelitian yang dilakukan Dr Harriet Hiscock dari Murdoch Childrens Research Institute, Melbourne juga mengungkapkan saat pertama kali masuk sekolah, sebagian anak berisiko mengalami gangguan tidur.

Gangguannya beragam, mulai dari susah tidur, mimpi buruk, atau kurang tidur karena anak sering terbangun tengah malam.

Untuk itu, demi menghindari gangguan kesehatan pada anak sekolah, penting bagi sekolah dan orang tua memiliki kesadaran akan waktu belajar yang cukup ideal. Sehingga sisa waktu dalam sehari bisa dimanfaatkan untuk bermain, beristirahat dan melakukan kegiatan lain.