in

Robot Perseverance Temukan Suatu yang Tak Disangka di Planet Merah

Ilustrasi Mars. Foto: NASA

Robot Perseverance menemukan hal yang mengejutkan ketika sedang menjalankan tugasnya di Mars. Penjelajah ini menemukan bukti keberadaan lava yang pernah mengalir di lokasi danau kuno di Planet Merah tersebut.

Temuan baru Perseverance menunjukkan, jika batuan dasar yang telah dilaluinya sejak pendaratan pernah terbentuk oleh lava vulkanik.

Sebelumnya peneliti mengira batuan berlapis yang difoto Perseverance merupakan batuan sedimen. Temuan ini pun menjadi hal yang benar-benar tak terduga.

Penemuan juga dapat membantu peneliti memahami dan membuat garis waktu yang akurat untuk peristiwa yang terjadi di Kawah Jezero, situs danau kuno di Mars.

Selama bertahun-tahun, peneliti mempertanyakan apakah batuan di kawah tersebut adalah batuan sedimen atau batuan beku yang terbentuk saat aliran lava dingin.

“Saya mulai putus asa karena tak akan pernah menemukan jawabannya,” kata Ken Perley, Ilmuwan proyek Perseverance di California Institute of Technology di Pasadena, California dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNN.

Namun semua berubah ketika Perseverance mulai menggunakan bor di ujung lengan robotnya untuk mengikis permukaan bebatuan.

Perseverance rupanya berhasil menganalisis batuan yang tergores itu dan mengungkapkan komposisi serta kandungan mineralnya, salah satunya adalah Planetary Instrument for X-ray Lithochemistry (PIXL). Perseverance juga menggunakan instrumennya untuk mempelajari batu yang dijuluki Brac.

Analisis kedua batuan di atas akhirnya menunjukkan fakta bahwa batu berasal dari aliran lava vulkanik.

“Batu itu kemudian diubah oleh air beberapa kali, menjadikannya harta karun yang memungkinkan para ilmuwan masa depan untuk memperkirakan peristiwa di Kawah Jezero dan mengungkapkan sejarah awal planet ini,” ungkap Perley.

Sejauh ini Perseverance telah mengumpulkan empat sampel batuan dan berencana untuk menambahnya lagi hingga 37 sampel. Sampel tersebut akan dikembalikan ke Bumi dan akan dipelajari oleh peneliti.

Contohnya, temuan sampel batuan vulkanik yang terbaru dapat diberi tanggal dengan akurasi sangat tinggi sehingga sampel dapat membantu tim peneliti menetapkan tanggal yang lebih akurat untuk fitur dan peristiwa di Mars.

Batuan tersebut berinteraksi dengan air dari waktu ke waktu untuk menciptakan mineral baru. Mineral dalam sampel dapat mengungkapkan seperti apa iklim dan lingkungan, bahkan komposisi air miliar tahun yang lalu di planet merah.

“Itu akan memberi tahu kita apakah air yang ada di sana berpotensi layak huni di masa lalu atau tidak,” papar Kelsey Moore, ahli geologi di California Institute of Technology.

Tugas Perseverance selanjutnya pun telah menanti di tahun depan. Wahana ini akan pindah ke wilayah yang lebih menarik, yakni delta sungai kuno.

Struktur berbentuk kipas itu telah menarik minat para ilmuwan selama bertahun-tahun. Farley mengungkapkan Perseverance sendiri akan tiba di delta dalam waktu sekitar enam atau delapan bulan.

Bebatuan di delta kemungkinan besar adalah sedimen, menjebak dan melestarikan lapisan lanau yang berharga dari sungai yang pernah mengalir ke danau kawah.

Dan sampel dapat mengungkapkan jika molekul organik yang terkait dengan tanda-tanda kehidupan atau bahkan mikrofosil dapat bersembunyi di dalam sisa-sisa delta.