Jerawat yang muncul di wajah terkadang membuat orang tidak percaya diri. Munculnya jerawat juga membuat tidak nyaman karena terasa sakit saat tersentuh. Inilah alasan, tangan selalu gatal ingin memencet jerawat.
Padahal dokter kulit umumnya tidak menyarankannya karena bisa menimbulkan dampak yang buruk bagi kulit.
“Memencet dan memanipulasi jerawat bisa mengiritasi dan menyebabkannya pecah di bawah kulit. Ini bisa memicu respons peradangan dan menyebabkan kemerahan sekaligus pembengkakan yang lebih parah,” kata Claire Chang, dokter kulit bersertifikat di Union Square Laser Dermatology, dilansir Live Strong, Kamis (16/12).
Memencet jerawat bisa membuatnya lebih besar dan membuatnya lebih lama pulih. Tak hanya itu, memencet jerawat bisa menyebabkan trauma pada kulit, yang bisa menjadi jalan masuk bagi bakteri jahat. Saat bakteri melewati pembatas kulit yang rusak, dapat memperburuk peradangan atau menyebabkan infeksi.
Dalam kasus parah, memencet jerawat dapat menyebabkan abses (kantung nanah yang menyakitkan) atau selulitis (infeksi kulit bakteri yang menyebabkan ruam merah bengkak yang hangat disentuh). Jika tak diobati, infeksi selulitis mampu menyebar ke kelenjar getah bening dan aliran darah, yang berpotensi mengancam jiwa dan memerlukan bantuan medis.
“Memencet jerawat memperburuk peradangan dan meningkatkan kemungkinan bekas jerawat,” kata Dr. Chang.
Peradangan dapat memecah kolagen dan memicu lebih banyak produksi pigmen di kulit. Proses ini justru menghasilkan bekas jerawat atrofi dan hiperpigmentasi pasca-inflamasim yaitu bercak atau bintik-bintik gelap pada kulit.