Jenis rem kendaraan ternyata cukup beragam. Bukan hanya rem cakram atau tromol seperti yang mayoritas khalayak umum ketahui. Karena kalau dilihat lebih jauh lagi rupanya rem juga memiliki perbedaan dari cara kerja atau fungsinya.
Pemilik kendaraan disarakan mengetahui serba-serbinya biar tak keliru dalam melakukan perawatan. Dalam pembahasan mengenai sebuah kendaraan terkadang sektor pengereman luput dari perhatian. Mayoritas pengguna kerap terlalu fokus pada tenaga mesin, kenyamanan, atau fitur.
Padahal rem memegang peran kunci untuk aspek safety. Lalu apa saja jenis-jenis rem? Berikut rangkumannya.
- Rem Mekanik atau Tromol
Rem semacam ini paling sering dijumpai pada kendaraan. Sampai saat ini masih banyak sepeda motor atau mobil yang menggunakannya.
Komponen utamanya antara lain tromol itu sendiri, kampas rem, dan sebuah cam. Cara kerjanya, pada saat pedal rem diinjak maka cam akan mendorong kampas rem ke arah luar.
Kemudian sisi luar kampas rem akan menekan tromol sehingga terjadi friksi untuk menghentikan laju kendaraan. Kendaraan bisa berhenti karena tromol ikut berputar bersama roda.
Lalu ketika pedal rem dilepas, kampas rem akan ditarik lagi ke arah dalam oleh per untuk kembali ke posisi semula.
- Rem Cakram
Jenis selanjutnya yang juga cukup banyak dijumpai adalah rem cakram. Komponen utama yang menjadi ciri khas rem jenis ini adalah rotor atau piringan cakram yang menempel di roda. Selain itu terdapat kaliper dengan piston di dalamnya yang bekerja dengan bantuan tekanan pelumas hidrolik.
Pada saat rem dioperasikan baik melalui pedal atau tuas, maka pelumas hidrolik akan mendorong piston yang berada di kaliper untuk menjepit cakram. Gesekan yang terjadi di antaranya otomatis akan memperlambat laju kendaraan.
Rem cakram memiliki sejumlah keunggulan dibanding rem tromol. Salah satunya adalah kemampuan menjaga temperatur kerja yang tidak terlalu tinggi. Dengan begitu pengereman bisa lebih stabil.
- Rem Hidrolik
Poin ini lebih kepada jenis rem berdasarkan cara kerjanya. Seperti diketahui, rem cakram yang digunakan pada sepeda motor atau mobil menggunakan sistem hidrolik untuk mengoperasikannya.
Prinsip kerjanya, rem hidrolik mengacu pada hukum Pascal yang menyatakan tekanan dari cairian di ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan kekuatan yang sama.
Sistem pengereman hidrolik memang menggunakan saluran yang harus selalu rapat bahkan tak boleh terkontaminasi udara. Jika terjadi kebocoran bisa-bisa rem kehilangan tekanan dan akhirnya blong.
Di dalam sistemnya terdapat bagian yang dinamakan master cylinder yang berisi reservoir dan compression chamber. Komponen ini terhubung ke kaliper melalui selang.
- Rem Angin
Berbeda dengan rem tromol atau cakram yang keberadaannya banyak ditemui, rem angin justru terbilang jarang. Rem ini digunakan pada kendaraan-kendaraan besar seperti bus atau truk.
Sesuai namanya, rem jenis ini memanfaatkan angin untuk mengoperasikannya. Prosesnya terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari angin masuk lewat filter kemudian menuju kompresor dan ditampung sementara di reservoir.
Reservoir itu terhubung dengan brake chamber di setiap roda. Tapi sebelumnya angin harus melewati air valve yang punya tugas mengatur seberapa kuat tingkat pengereman.
Bukan tanpa alasan kendaraan-kendaraan besar menggunakan rem angin. Dibanding rem tromol atau cakram, rem semacam ini punya daya pengereman yang jauh lebih kuat.
Dengan kata lain rem cakram atau tromol tak akan mampu menghentikan bus atau truk yang bobotnya jauh lebih berat dibanding mobil biasa.
- Rem Parkir
Rem parkir atau hand brake memiliki fungsi yang berbeda. Keberadaannya bukan didesain untuk menghentikan atau melambatkan laju kendaraan, melainkan untuk menahannya dalam posisi diam.
Sesuai namanya, rem parkir digunakan untuk menjaga posisi mobil tidak bergerak saat parkir. Pada kasus tertentu rem parkir juga dibutuhkan mobil bertransmisi manual ketika melakukan stop and go di jalanan menanjak.
Mayoritas pengoperasian rem parkir menggunakan sistem mekanis. Ketika tuas ditarik, terdapat kabel yang mengoperasikan rem belakang. Pada tuasnya terdapat gerigi yang berguna sebagai mekanisme penguncian.
Seperti sudah disebutkan, rem parkir bukan didesain untuk menghentikan laju kendaraan. Walau begitu keberadaannya bisa dianggap sebagai rem cadangan ketika pengereman utama benar-benar tak berfungsi.
Sesuai uraian tersebut dapat diketahui bahwa rem memiliki banyak model. Mulai dari rem tromol atau mekanis, rem cakram, rem hidrolik, rem angin, dan rem parkir.
Masing-masing punya cara kerjanya sendiri yang pada intinya berfungsi untuk menghentikan laju kendaraan. Kecuali rem parkir yang kegunaannya untuk menahan posisi mobil.