Kulit bermasalah di area mata lebih sering dikeluhkan dibandingkan bagian wajah lainnya. Hal ini karena kulit di sekitar mata lebih tipis dan sensitif, sehingga rentan mengalami tanda penuaan.
Belum lagi, area di bawah mata cenderung menunjukkan tanda-tanda dehidrasi dan kehilangan volume. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa area bawah mata memiliki lebih sedikit kelenjar minyak dan kolagen, sehingga lebih sulit untuk terhidrasi.
“Kulit di area bawah mata memiliki tingkat kehilangan air transepidermal yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan kemungkinan iritasi dan kulit kering,” kata Marisa Garshick, dokter kulit bersertifikat di MDCS Dermatology.
Menurut Shiri Sarfati, ahli kecantikan dan ahli kecantikan berlisensi, sebenarnya bisa turun temurun, yang berarti dapat terjadi setelah kamu melakukan perawatan.
Ada dua cara dalam merawat kulit di bawah mata, hidrasi yang substansial dan perlindungan terhadap sinar matahari. Menjaga kelembapan kulit di sekitar mata tidak hanya membantu menjaga kulit lembut, halus, dan segar, tapi juga dapat bekerja untuk memperkuat penghalang kulit dan meminimalkan potensi iritasi eksternal.
Sementara untuk SPF, Garshick menyarankan untuk mengoleskan tabir surya di sekitar mata dan memakai kacamata hitam saat berada di luar. “Paparan UV bisa menyebabkan bintik-bintik coklat dan kerusakan kolagen, yang bisa menyebabkan perubahan tekstur, garis-garis halus, dan kerutan,” kata dia.
Gaya hidup juga bisa memengaruhi kesehatan sekitar bawah mata. Terkadang (masalah di bawah mata) disebabkan oleh kurang tidur atau dehidrasi.