in

Begini Cara Pakai Masker Menurut Ilmuwan Agar Terlindung Dari Varian Omicron

Image credit cdc.gov

Masker merupakan salah satu dari banyak hal penting yang bisa digunakan untuk mencegah penularan virus COVID-19.

Di Inggris, peraturan mengharuskan pakai masker sudah sangat ketat  selama menghadapi Omicron. Namun, di tengah kekhawatiran mengenai tingkat kasus yang sangat tinggi menjelang Natal, beberapa orang mengatakan bahwa penutup wajah atau masker standar saja tidak cukup.

Trish Greenhalgh, Profesor Layanan Kesehatan Perawatan Primer dari Universitas Oxford mengatakan, “Masker yang tidak menutupi hidung dan mulut dengan segel yang pas tidak akan memberikan perlindungan yang memadai terhadap Omicron.”

Penutup wajah atau masker yang terbuat dari kain tidak memiliki segel di sekitar hidung yang berfungsi menghilangkan risiko partikel masuk ke lubang hidung atau mulut.

Melansir dari The Sun, Prof. Greenhalgh mengatakan bahwa Omicron benar-benar menular, sehingga kita dapat terserang dengan lebih mudah. Maka dari itu, perlu dua kali lipat perlindungan, yakin kita harus memakai masker dengan tingkat filtrasi tinggi. Bahkan, Prof Greenhalgh menyarankan untuk memilih masker dengan bagian bengkok di sekitar hidung dan sedikit selotip untuk menutup segel.

Dia mengatakan bahwa masker terbaik ialah “masker dengan filtrasi tinggi” yang berlabel FFP2, FFP3, atau N95. Peraturan di Inggris menyebutkan bahwa masker hanya wajib di kegiatan dalam ruangan. Seperti yang disarankan Prof. Greenhalgh kenakanlah masker dengan filtrasi tinggi yang pas setiap saat ketika di dalam ruangan, terutama di tempat ramai seperti supermarket.

Sementara itu, Prof. Dr. David Fisman dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Dalla Lana di Toronto mengatakan bahwa masker harus mampu menyaring partikel udara kecil. Dr. Fisman mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Shift NB bahwa mereka telah mengetahui selama lebih dari setahun tentang fakta virus COVID-19 menyebar melalui aerosol.

Dr Fisman mengatakan masalah yang sering terjadi di luar sana ialah ketika masker “sangat longgar” di bagian samping. Respirator harus benar-benar pas di wajah karena berfungsi untuk menyaring partikel apa pun di udara yang kita hirup.

Beberapa ahli percaya Omicron mungkin dapat menyebar lebih cepat karena menghasilkan lebih banyak aerosol atau partikel kecil ketika berbicara atau bernapas.

Don Milton, seorang ahli Aerobiologi di University of Maryland mengatakan kepada Stat News bahwa penelitian menunjukkan Omicron memiliki potensi yang jauh lebih besar untuk menghasilkan aerosol selama bernafas. Ia menambahkan bahwa varian Alpha lebih menular, kemudian datang Delta yang lebih menular daripada Alpha, dan Omicron bahkan lebih menular dari semua varian sebelumnya.

Berikut daftar masker yang bisa digunakan:

  1. Masker medis: Masker biru yang biasa Anda lihat di tempat umum dan di tempat perawatan kesehatan. Masker jenis ini sekali pakai dan hanya menyaring partikel besar.
  2. Respirator: Respirator tersedia pada tingkat kinerja yang berbeda seperti FFP2, FFP3, N95, N99. Masker jenis ini menyaring partikel besar dan kecil. Organisasi Kesehatan Dunia mengutip penelitian yang menunjukkan sistem penyaringan masker FFP2 dan N95 masing-masing 94 dan 95 persen efektif. Masker ini harus sering diganti agar berfungsi dengan baik.
  3. Masker kain: Biasanya satu lapis, tetapi lebih baik jika digunakan berlapis ganda. Masker jenis ini sebagian besar akan menyaring tetesan pernapasan dari bersin dan batuk. Masker ini dapat digunakan kembali dengan cara dicuci.

Dari daftar masker di atas, masker yang sangat cocok untuk melindungi diri dari varian Omicron ialah masker jenis respirator seperti FFP2, FFP3, N95, dan N99.