Dinosaurus raksasa berleher panjang Sauropoda dianggap sebagai hewan darat terbesar yang pernah ada. Sebuah studi baru kini mengungkapkan fakta lain tentang dinosaurus tersebut.
Penelitian yang dipimpin oleh University College London dan University of Vigo ini menyebut kalau mereka lebih suka tinggal di daerah yang lebih hangat dan tropis semasa hidupnya. Hal tersebut menunjukkan, bahwa mereka mungkin memiliki fisiologi yang berbeda dari dinosaurus lainnya.
Sebagai informasi, fosil sauropoda selama ini hanya ditemukan di garis lintang yang lebih rendah, sementara fosil jenis dinosaurus utama lainnya ditemukan di mana-mana, dengan kebanyakan ditemukan di daerah kutub.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Current Biology ini, peneliti menganalisis catatan fosil di seluruh era Mesozoikum (zaman dinosaurus) yang berlangsung sekitar 230 hingga 66 juta tahun lalu.
Analisis dilakukan dengan melihat kemunculan fosil dari tiga jenis dinosaurus utama sauropoda yang meliputi Brontosaurus, Diplodocus, theropoda (meliputi velociraptor dan T-rex), dan ornithischia.
Menggabungkan data fosil ini dengan data tentang iklim sepanjang periode serta informasi bagaimana benua bergerak di seluruh dunia, peneliti menyimpulkan bahwa sauropoda hidup terbatas pada habitat yang lebih hangat dan lebih kering daripada dinosaurus lainnya.
Habitat mereka cenderung terbuka dengan lanskap semi-kering seperti sabana saat ini.
“Beberapa bagian planet ini selalu tampak terlalu dingin untuk sauropoda. Mereka tampaknya menghindari suhu yang mendekati titik beku,” kata Philip Mannion dari UCL Earth Sciences, dikutip dari Phys, Sabtu (18/12/2021).
“Jenis dinosaurus lain, sebaliknya, dapat berkembang di daerah kutub Bumi, dari Antartika terdalam hingga Alaska kutub,” lanjut Mannion.
Itu menunjukkan sauropoda memiliki persyaratan termal yang berbeda dari dinosaurus lain dan lebih mengandalkan lingkungan eksternal untuk memanaskan tubuh mereka. Ukuran tubuh mereka yang besar juga mengisyaratkan fisiologi ini mungkin menarik.
“Leher dan ekor mereka yang panjang akan memberi mereka area permukaan yang lebih besar, dan mereka mungkin memiliki sistem pernapasan yang lebih mirip dengan burung yang jauh lebih efisien,” ungkap Alfio Alessandro Chiarenza dari University of Vigo, Spanyol.
Beberapa spesies theropoda dan ornithischia diketahui memiliki bulu yang membantu mereka mempertahankan kehangatan tubuh.
Hal tersebut menunjukkan bahwa mereka mungkin telah menghasilkan panas tubuh mereka sendiri. Namun, untuk sauropoda, tidak ada bukti isolasi semacam ini. Strategi Sauropoda untuk menjaga telur mereka tetap hangat mungkin juga berbeda dari dinosaurus lainnya.
Theropoda mungkin menghangatkan telur dengan duduk di atasnya, sedangkan ornithischia tampaknya telah menggunakan panas yang dihasilkan oleh tanaman yang membusuk.
Sementara itu, Sauropoda mungkin telah mengubur telurnya, mengandalkan pada panas dari matahari dan tanah.
Peneliti pun berkesimpulan, jika sauropoda cenderung sebagai hewan berdarah dingin yang mengandalkan lingkungan eksternal untuk memanaskan tubuh mereka daripada jenis dinosaurus lainnya lebih dekat sebagai hewan berdarah panas.