in

Tanda-tanda akan Terjadi Puting Beliung yang Perlu Diketahui

Ilustrasi angin puting beliung. Foto: EPA

Puting beliung merupakan fenomena angin kencang dengan bentuk berputar menyerupai belalai dan keluar dari awan Cumulonimbus serta terjadi di daratan. Jika fenomena ini terjadi di perairan dikenal dengan nama Waterspout.

Waterspout dipahami berhubungan dengan sejumlah awan, seperti Cumulus Vongestus, Cumuliform dan, Cumulonimbus. Namun menurut Hary tidak semua puting beliung berhubungan dengan awan Cumulonimbus.

Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko memaparkan tanda-tanda akan datangnya angin puting beliung yang dapat berbahaya bagi manusia.

“Ada kondisi tertentu seperti ketika kondisi labilitas atmosfer yang melebihi ambang batas tertentu mengindikasikan udara sangat tidak stabil,” kata Hary, beberapa waktu lalu, dikutip dari Antara

Hary juga mengatakan terdapat sejumlah tanda-tanda sebelum angin puting beliung terjadi, yaitu sebagai berikut:

  1. Udara gerah pada hari sebelumnya

Satu hari sebelum puting beliung muncul, suhu udara pada malam hari hingga pagi bisa terasa panas dan gerah.

Hal ini disebut akibat adanya radiasi Matahari yang cukup kuat, ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 22.00 dan 07.00 dengan suhu lebih dari 4,5 derajat Celsius.

  1. Kelembapan tinggi

Pada saat bersamaan dengan suhu panas tersebut, kelembapan di wilayah yang akan mengalami angin puting beliung juga dikatakan akan cukup tinggi. Nilai kelembaban udara di wilayah tersebut dapat mencapai angka 700 milibar (mb) lebih dari 60 persen.

  1. Terlihat awan Cumulus saat pagi hari

Pada hari akan terjadinya angin puting beliung, tepatnya pada pagi mulai pukul 10.00, akan terlihat awan Cumulus atau awan putih berlapis-lapis tumbuh.

Di antara awan tersebut terdapat satu jenis awan yang mempunyai batas tepi dan berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

  1. Awan berubah menjadi Cumulonimbus

Awan putih berlapis-lapis tersebut kemudian akan tumbuh menjadi awan abu-abu atau hitam. Perubahan menjadi awan Cumulonimbus ini disebut dapat terjadi dengan cepat.

  1. Tidak ada hujan selama beberapa hari

Jika satu hingga tiga hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim pancaroba atau musim peralihan, maka terdapat indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang, baik yang masuk kategori puting beliung maupun tidak.

“Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras secara tiba-tiba. Apabila hujannya gerimis, maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita,” ujar Hary.

Hary juga menjelaskan bahwa hujan lebat disertai kilat atau petir dan puting beliung berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi (pancaroba).