in

Menilik Keindahan Raja Ampat, Surga Petualangan Dunia di Timur Indonesia

Raja Ampat merupakan surga petualangan dunia yang layak dikunjungi. Raja Ampat terdiri dari lautan lepas dengan pulau-pulau karang yang tersusun rapi, langit biru dan pasir putih di tepi pantai, dan udara segar khas hutan tropis yang hijau. Semua hal itu menjadikan Raja Ampat surga petualangan dunia yang indah.

Raja Ampat merupakan Kabupaten yang ada di Provinsi Papua Barat. Wisatawan harus menginjakkan kaki di kota Sorong terlebih dahulu sebelum sampai di Raja Ampat. Setelah sampai di kota Sorong, perjalanan berlanjut naik kendaraan sejenis kapal cepat yang biasa berlayar dua kali sehari menuju daerah Waisai, ibu kota kabupaten Raja Ampat. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 3 jam dari pelabuhan Sorong.

Raja Ampat adalah kepulauan yang terdiri dari pulau karang yang tersebar luas. Raja Ampat juga memiliki empat pulau utama, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Batanta, Pulau Salawati, dan Pulau Misool.

Pantai Raja Ampat merupakan daya tarik utama Kabupaten Raja Ampat. Hal itu telah dibuktikan dengan Raja Ampat menjadi salah satu dari 10 perairan terbaik di dunia.

Raja Ampat memiliki kekayaan flora, fauna, dan kelestarian alam laut. Selain itu, terdapat pulau-pulau yang membentuk deretan tebing tinggi. Beberapa tempat seperti Piaynemo, Teluk Kabui, dan Wayag sudah dikenal hingga ke seluruh dunia.

Hutan tropis Raja Ampat pun tidak kalah menariknya. Ada beberapa tempat seperti desa Sawinggrai atau desa Saporkrein yang menjadi tempat terdekat untuk bertemu Burung Cenderawasih.

Raja Ampat juga memiliki beragam kebudayaan dan kesenian yang sangat unik dan menarik. Beberapa desa di Raja Ampat sudah menjadi desa wisata. Salah satunya adalah Desa Arborek, desa yang berada di satu pulau kecil yang memiliki banyak sekali kesenian seperti tarian-tarian tradisional, makanan Sinole yang dibuat dari sagu, dam kerajinan anyaman daun pandan khas Arborek.

Di Raja Ampat, banyak ditemukan beragam peninggalan sejarah masa lalu seperti sebagian penduduknya yang memiliki darah kerajaan Tidore Maluku, peninggalan-peninggalan perang dunia ke-2, dan gua-gua yang terlukiskan tangan khas manusia zaman purba.