Gurun beku dengan suhu dingin ekstrem kemungkinan adalah hal pertama yang terlintas dalam pikiran ketika menyebut Antartika. Tentu ada kehidupan Antartika, namun sebagian besar berada di permukaan es. Sekarang, para ilmuwan menemukan kehidupan baru di bawah lapisan es.
Menurut sebuah studi baru, ilmuwan telah menemukan lebih banyak kehidupan laut di bawah lapisan es Antartika daripada yang diperkirakan sebelumnya. Studi ini diterbitkan di jurnal Current Biology.
Menggunakan air panas, para ilmuwan dari Alfred Wegener Institute, Helmholtz Centre for Polar and Marine Researcher di Jerman mengebor dua lubang.
Lubang-lubang itu, kira-kira sedalam 200 meter di lapisan es Antartika. Di sana, mereka menemukan fragmen kehidupan di dasar laut yang mencakup lebih dari 77 spesies.
Beberapa spesies telah ditemukan di Antartika. Namun, ada fragmen dari beberapa spesies baru yang sebelumnya tidak mereka ketahui di daerah tersebut.
“Penemuan begitu banyak kehidupan yang hidup dalam kondisi ekstrem ini benar-benar kejutan dan mengingatkan kita bagaimana kehidupan laut Antartika begitu unik dan istimewa,” kata David Barnes, penulis utama studi tersebut, dikutip dari BGR, Sabtu (25/12/2021).
“Sungguh menakjubkan bahwa kami menemukan bukti dari begitu banyak jenis hewan, sebagian besar memakan mikroalga (fitoplankton) namun tidak ada tanaman atau ganggang yang dapat hidup di lingkungan ini,” sambungnya.
Barnes mengatakan, pertanyaan besar berikutnya yang harus mereka tanyakan adalah, bagaimana bentuk kehidupan ini berkembang di lingkungan Antartika?
Penemuan kehidupan di bawah Antartika memang mengejutkan. Para peneliti mengatakan bahwa hal yang paling mengejutkan adalah berapa lama kehidupan itu telah ada.
“Penanggalan karbon dari fragmen mati hewan dasar laut ini bervariasi dari saat ini hingga 5.800 tahun,” kata Dr Gerard Kuhn, rekan penulis studi tersebut.
“Meskipun tinggal 3-9 km dari perairan terbuka terdekat, oasis kehidupan mungkin telah ada terus menerus selama hampir 6.000 tahun di bawah lapisan es,” ujarnya.
Para peneliti juga mencatat bahwa teori saat ini mengatakan bahwa kehidupan menjadi kurang melimpah saat kita bergerak lebih jauh dari perairan terbuka. Tentu, beberapa ikan, cacing, dan pemulung kecil lainnya dapat hidup di lingkungan ini.
Namun, organisme pemakan filter seperti yang ditemukan oleh para ilmuwan biasanya menghilang terlebih dahulu, terutama saat kita bergerak lebih jauh dari air dan Matahari. Namun, hal itu tampaknya tidak terjadi di bawah Antartika.
Sayangnya, para ilmuwan mengatakan laju perubahan iklim yang cepat yang dialami dunia kita saat ini berarti kita memiliki sedikit waktu untuk mempelajari bentuk kehidupan ini sebelum lingkungan mereka tidak ada lagi.