in

Mengenal NFT, Token Digital yang Ditautkan ke Sistem Blockchain

Ilustrasi. Foto: Getty Images

Non-fungible token (NFT) adalah sebuah token digital yang ditautkan ke sistem besar blockchain. Inilah penjelasan lengkap apa itu NFT, bagaimana cara pakai dan apa manfaatnya.

Akhir-akhir ini sering terdengar istilah NFT di dunia maya. Non-fungible token (NFT) adalah bagian dari sistem besar blockchain. Dengan kata lain, sebenarnya NFT itu adalah aset digital dalam berbagai bentuk, bisa foto, video, dan lainnya. Hanya saja NFT tidak bisa dipertukarkan, namun bisa diperjualbelikan.

Dikutip dari CNN, Senin (27/12/2021) NFT memungkinkan untuk mendigitalisasi aset karya seni beserta barang koleksi lainnya menjadi aset yang dapat diverifikasi dan gampang diperjual-belikan dengan memanfaatkan blockchain.

Sejauh ini NFT banyak digunakan untuk mewakili sebuah barang, kebanyakan adalah karya seni di forum digital. Bisa dibilang NFT adalah sebuah sertifikasi kepemilikan sebuah barang.

Paling umum, saat ini NFT memang digunakan untuk membeli dan menjual karya seni digital. Yang dibeli di sini adalah NFT-nya, sebagai tanda kepemilikan suatu karya seni.

Mungkin bagi sebagian orang kelihatannya sederhana, namun banyak orang rela menghabiskan uang untuk memiliki gambar digital versi NFT lho.

Misalnya, tweet pertama pendiri Twitter, Jack Dorsey ditawar USD2,5 juta atau setara Rp358,68 miliar (kurs Rp14.347/USD), klip video slam dunk LeBron James terjual lebih dari USD200.000 atau Rp2,87 miliar, dan GIF ‘Nyan Cat’ yang berusia satu dekade dijual seharga USD600.000 atau Rp8,60 miliar.

Apa yang Bisa Dijual atau Dibeli dengan NFT?

Selain karya seni, masih banyak bentuk NFT lainnya yang bisa diperjualbelikan. Bentuknya bisa berbeda-beda sesuai dengan barang apa yang mau disematkan NFT-nya, bisa barang koleksi atau bahkan objek fisik.

Karena setiap transaksi blockchain dicatat secara permanen dan publik, NFT menyediakan cara untuk memberikan nilai pada objek secara online oleh pemiliknya. Misalnya, seniman menyematkan NFT pada karyanya, dia bisa mematok harga untuk setiap NFT yang dijual belikan. Masih belum paham apa itu NFT?

NFT biasanya digunakan untuk membeli dan menjual karya seni digital dan dapat berbentuk GIF, tweet, kartu perdagangan virtual, gambar objek fisik, skin video game, real estat virtual, kartu Pokémon, koin langka, sepasang sepatu Air Jordan edisi terbatas, dan masih banyak lagi.

Cara Beli dan Jual NFT

Jangan asal beli NFT, kamu harus memutuskan dari pasar mana kamu belinya, jenis dompet digital apa yang dipake, dan jenis cryptocurrency apa yang diperlukan.

Beberapa pasar NFT yang paling umum termasuk OpenSea, Mintable, Nifty Gateway, dan Rarible. Ada juga pasar khusus untuk jenis NFT yang lebih spesifik, seperti NBA Top Shot untuk sorotan video bola basket atau barang berharga untuk melelang tweet seperti Dorsey yang saat ini siap untuk ditawar.

NFT juga dijual di pasar dan prosesnya bervariasi dari platform ke platform. Kamu harus mengunggah konten dulu ke pasar, lalu ikuti petunjuk untuk mengubahnya menjadi NFT.

Selanjutnya kamu akan diminta memasukkan hal-hal spesifik seperti deskripsi pekerjaan dan harga yang disarankan. Sebagian besar NFT dibeli menggunakan ethereum, tapi juga dapat dibeli dengan token ERC-20 lainnya seperti WAX dan Flow.

Siapa aja bisa bikin NFT. Yang dibutuhkan cuma dompet digital, pembelian ethereum, dan koneksi ke pasar NFT tempat kamu upload mengubah konten jadi NFT atau seni kripto. Pasar NFT sendiri telah meningkat empat kali lipat pada tahun 2020. Jumlahnya menjadi lebih dari US$250 juta.