in

Melirik Medsos Bangsa Afrika Sejak 50.000 Tahun Silam

Manik-manik, medsos bangsa Afrika sejak 50.000 Tahun Silam. Foto: Jennifer Miller

Puluhan ribu tahun sebelum ada Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok, keberadaan manik-manik kecil membantu bangsa Afrika menjalin hubungan sosial. Boleh dibilang, manik-manik adalah media sosial (medsos) di zaman itu.

Sebuah studi selama satu dekade terhadap lebih dari 1.500 manik-manik yang terbuat dari kulit telur burung unta dan ditemukan di seluruh Afrika, mengungkapkan jaringan sosial berusia 50 ribu tahun.

Manik-manik berbentuk seperti donat adalah salah satu jenis perhiasan pribadi yang paling awal ditemukan dalam catatan arkeologi. Dan beberapa kelompok pemburu-pengumpul tradisional di Afrika bagian selatan masih membuat dan menggunakan manik-manik itu sampai sekarang.

“Orang-orang membuatnya untuk mengkomunikasikan pesan simbolis, cara yang hari ini kita mungkin memakai cincin kawin, untuk menunjukkan sesuatu tentang status sosial, kekayaan atau posisi dalam masyarakat,” kata Jennifer Miller, seorang peneliti postdoctoral di departemen arkeologi di Max Planck Institute Science of Human History, di Jena, Jerman, dikutip dari CNN, Kamis (6/1/2021).

Mereka mempelajari 1.516 manik-manik yang berasal dari 31 situs berbeda di Afrika selatan dan timur dan berlangsung selama 50 ribu tahun terakhir.

Membandingkan karakteristik yang berbeda dari manik-manik berdasarkan diameter dan ketebalan, mereka menemukan bahwa antara 33 ribu hingga 50 ribu tahun yang lalu, orang-orang di Afrika bagian selatan dan timur menggunakan manik-manik yang hampir identik.

“Kami tahu bahwa secara genetik kelompok-kelompok ini memiliki semacam kontak, tetapi sejauh ini belum ada bukti budaya,” kata Miller, yang merupakan penulis studi yang diterbitkan di jurnal Nature tersebut.

“Agak membingungkan mengetahui orang-orang ini, yang hidup 40 ribu hingga 50 ribu tahun yang lalu, memiliki semacam jaringan sosial yang tersebar dalam jarak yang begitu jauh,” sambungnya.

Manik-manik tertua berasal dari Afrika Timur, dan kemungkinan menyebar ke selatan melintasi benua dari sana. Para penulis menggambarkannya sebagai jejaring sosial tertua yang pernah diidentifikasi dan “koneksi gaya Zaman Batu” terjauh yang pernah didokumentasikan.

Meskipun mungkin saja manik-manik itu dapat ditukar secara langsung dengan cara tertentu, Miller berpikir bahwa kemungkinan besar yang dipertukarkan adalah pengetahuan tentang cara membuatnya.

Namun, jaringan ini, sebagaimana diwakili oleh gaya manik-manik yang serupa, tampaknya telah rusak pada 33 ribu tahun yang lalu. Setelah titik waktu ini, penggunaan manik-manik tampaknya menghilang di Afrika selatan, namun terus berlanjut di Afrika bagian timur.

Mulai sekitar 19.000 tahun yang lalu, manik-manik muncul kembali di Afrika selatan dan dalam jumlah yang jauh lebih besar dan dalam gaya yang berbeda.

Kedua populasi, yang dulu tampak saling terkait, tetap terisolasi sampai penggembalaan ternak diperkenalkan ke Afrika selatan sekitar 2.000 tahun yang lalu, kata studi tersebut.

Apa yang berubah? Penulis percaya itu adalah iklim. Sekitar 33 ribu tahun yang lalu, sebuah fenomena meteorologi yang dikenal sebagai Zona Konvergensi Intertropis bergerak ke selatan, yang menyebabkan banjir di daerah aliran sungai Zambezi.

Daerah ini menghubungkan Afrika timur dan selatan, dan banjir bisa menjadi penghalang interaksi manusia, menurut rekan penulis studi Yiming Wang. Wang adalah peneliti pasca-doktoral di departemen arkeologi di Max Planck Institute Science of Human History.

Di Afrika bagian selatan, ada kemungkinan bahwa populasi kemudian menyebar ke dalam kelompok-kelompok kecil yang lebih sedikit kebutuhannya untuk membuat manik-manik.

Atau, bisa jadi tidak cukup banyak orang yang tahu tentang tradisi, atau keterampilan di baliknya, untuk terus berlanjut selama beberapa waktu.