Unta merupakan hewan berhabitat di gurun dengan ciri khas punuk di tubuhnya. Punuk unta kerap dianggap sebagai tempat menyimpan air, namun faktanya, anggapan tersebut ternyata tidak tepat.
Pengawas perawatan hewan sekaligus juru bicara nasional di Kebun Binatang San Diego, Rick Schwartz mengatakan punuk unta berfungsi untuk penyimpanan air adalah mitos yang banyak dipercaya hingga sekarang.
Menurutnya, mitos ini berasal dari logika sederhana mengenai alasan unta bisa bertahan hidup tanpa air.
“Mereka menghadapi musim kemarau ketika makanan dan air langka,” kata Schwartz dilansir dari Live Science, Minggu (25/10/2020).
Jadi, jika bukan untuk menyimpan air, lantas apa fungsi punuk unta yang sebenarnya? Punuk unta sebenarnya menyimpan jaringan lemak, bukan air seperti yang kita kira selama ini. Lemak ini digunakan sebagai sumber makanan unta saat makanan langka di gurun.
Melansir Britannica, Selasa (11/1/2022), jika biasanya hewan mamalia lain menyebarkan lemak dari makanan, merata ke seluruh tubuh, namun tidak dengan unta yang menyimpan cadangan lemak di punuknya.
Cadangan lemak yang disimpan di punuk unta itu dilakukan karena unta hidup di padang pasir, tempat di mana sumber makanan sulit didapatkan.
Schwartz menuturkan, dengan punuk yang penuh cadangan makanan, maka unta dapat bertahan hingga empat atau bahkan lima bulan tanpa makanan. Saat unta menghabiskan lemaknya, maka punuknya yang kosong akan tampak jatuh seperti balon yang mengempis.
Namun, ketika mereka mengonsumsi makanan lagi, punuk unta itu akan kembali mengembang. Menariknya, punuk ini tidak terbentuk sejak lahir maupun tumbuh ketika anak unta masih menyusui induknya.
Dijelaskan Schwartz, unta muda akan membentuk punuknya saat memasuki usia 10 bulan sampai satu tahun tergantung pada jenisnya. Berbeda dengan unta biasa, punuk unta liar bisa berkembang lebih cepat sebelum berusia satu tahun.
“Karena unta liar menghadapi siklus musim, mereka perlu memiliki semacam punuk dalam tahun pertama kehidupan,” papar Schwartz.
Punuk unta untuk mengatur suhu tubuh
Fungsi lain dari punuk unta ialah membantu untuk mengatur suhu tubuh. Sebab, mereka membutuhkan kemampuan ini untuk bertahan di padang pasir yang suhunya bisa sangat panas saat siang hari, dan sangat dingin di malam hari.
Mereka memusatkan jaringan lemak di punuk di punggungnya, kemudian mengurangi insulasi panas di seluruh tubuh ketika terpapar matahari di siang hari.
Sementara pada malam hari, panas tersebut akan menghilang ke seluruh tubuh, sehingga suhu tubuh unta tidak terlalu rendah ketika suhu menjadi dingin.
Unta memiliki kemampuan untuk berjalan selama berminggu-minggu tanpa air dan menyebabkan mereka dijuluki ‘kapal gurun’. Kemampuan ini lah yang membuat unta sering digunakan sebagai hewan angkut bagi orang-orang yang bepergian melintasi lingkungan gersang seperti gurun.
Schwartz mengungkapkan, ada beberapa cara yang dilakukan unta untuk menghadapi kelangkaan air di lingkungan mereka berada. Termasuk dengan minum sebanyak-banyaknya.
Sebagai informasi, unta dapat minum hingga 30 galon atau 114 liter air sekaligus. Ginjal unta juga sangat baik dalam mengeluarkan racun dalam air yang ada di tubuhnya, agar dapat menahan air sebanyak mungkin.