Sudah pakai deodoran kok ketiak masih bau? Mungkin Anda salah pilih produk. Tidak semua produk untuk ketiak dibuat sama, ada banyak hal yang perlu diketahui mengenai fungsi dan kandungan bahannya.
Jika deodoran tidak ampuh, biasanya ahli menyarankan menggunakan antiperspirant. Nah, apa perbedaan keduanya?
Istilah deodoran dan antiperspirant seringkali dipakai bergantian padahal sebenarnya mereka adalah produk yang berbeda dan juga fungsi yang berbeda.
Deodoran berfungsi menghilangkan bau. “Deodoran adalah produk yang menutupi atau menetralkan bau ketiak yang tidak diinginkan sambil tetap membuat tubuh berkeringat,” kata Krupa Koestline, ahli kimia kosmetik bersih dan pendiri KKT Consultants.
Kandungan dalam deodoran biasanya termasuk magnesium hidroksida, minyak esensial tanaman seperti minyak pohon teh, sage, kayu putih dan wewangian alami untuk menetralisasi bau. Beberapa memiliki bahan antibakteri alami seperti fermentasi ragi dengan enzim probiotik, fermentasi saccharomyces, minyak pohon teh, dan minyak kelapa untuk membantu mengurangi bakteri penyebab bau ini.
Sedangkan antiperspirant tidak hanya menetralisasi bau, tapi juga membuat keringat tidak keluar lagi. “Antiperspirant memiliki bahan aktif, seperti garam aluminium yang menghentikan keringat agar tidak keluar ke kulit. Produk ini membuatmu tetap kering, dan karenanya bebas bau. Kebanyakan antiperspirant juga memiliki komponen deodoran sehingga mereka menawarkan keduanya: wewangian untuk menutupi bau dan bahan aktif untuk membuat ketiak tetap kering,” kata dokter kulit bersertifikat Alicia Barba.
Jadi, bagi orang yang mengalami keringat berlebih, disarankan menggunakan antiperspirant karena akan meminimalkan jumlah keringat, kata Dendy Engelman, dokter kulit bersertifikat dan ahli bedah Mohs, Amerika Serikat. Ia juga menyarankan pemakaian deodoran khusus untuk menghilangkan bau, karena produk ini akan membunuh bakteri penyebab bau pada kulit.