Busi adalah salah satu komponen penting pada kendaraan bermotor. Komponen mungil ini berfungsi untuk memercikkan api ke ruang mesin, sehingga terjadi proses pembakaran yang akhirnya membuat piston bekerja lalu menggerakkan sistem transmisi.
Namun terkait perawatan busi, kapan waktu yang tepat mengganti busi kendaraan bermotor? Berikut penjelasannya.
Dijelaskan Arditya Wicaktama, Channel Marketing Manager Bosch Automotive Aftermarket Indonesia, busi menjadi salah satu komponen yang harus benar-benar diperhatikan pemilik kendaraan bermotor. Sebab kualitas busi juga bakal berpengaruh terhadap emisi buang kendaraan.
“Baik buruknya kualitas pembakaran dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: 1) komponen pemercik api atau busi, 2) kondisi ruang bakar, dan 3) kualitas bahan bakar. Salah satu cara untuk menjaga proses pembakaran mesin agar tetap ideal adalah dengan melakukan perawatan kendaraan secara berkala,” jelas Arditya dalam keterangan resminya, Rabu (26/1/2022) lalu.
Arditya menambahkan, interval penggantian busi sangat bergantung pada perilaku pemilik atau pengendara kendaraan bermotor itu sendiri. Arditya menjelaskan, busi perlu diganti jika sudah memiliki ciri-ciri tertentu.
“Paling gampang misalnya, ibaratnya mobil ada 4 silinder ya. Misalnya satu businya tidak bekerja dengan baik, itu mobil biasanya kayak batuk gitu. Jadinya rpm-nya itu kayak ada yang tersendat. Itu yang paling gampang kita identifikasi kalau busi itu tidak bagus,” sambungnya.
Penggantian busi mobil dan motor sendiri memang cukup bervariasi waktunya. Misal untuk busi standar motor, interval penggantiannya setiap 3.000 sampai 6.000 km. Lalu untuk busi standar mobil, penggantiannya sekitar 20.000 km atau 60.000 km jika pakai jenis iridium.