Saat belajar tidak jarang siswa yang mengalami kesulitan untuk fokus, terutama di usia muda. Padahal ketika belajar diperlukan konsentrasi yang tinggi.
Akan tetapi seiring bertambahnya usia siswa dan ketika mereka memiliki lebih banyak pekerjaan rumah serta tanggung jawab, mereka harus dapat memfokuskan pikiran mereka pada suatu tugas dan menyelesaikan.
Konsentrasi dan fokus adalah otot yang membutuhkan latihan teratur. Beberapa siswa mungkin secara alami lebih kuat dibandingkan dengan siswa lain, tetapi semua siswa dapat mempelajari strategi yang akan membantu meningkatkan kemampuan mereka untuk fokus.
Bagaimanapun, fokus dan konsentrasi merupakan keterampilan penting untuk siswa sekolah. Sebagian besar siswa dapat dengan mudah berkonsentrasi pada kegiatan yang menyenangkan tetapi kehilangan konsentrasi pada kegiatan yang tampak membosankan atau sulit bagi mereka.
Sebelum membantu anak mempertajam keterampilan, penting untuk memahami hal-hal yang membuat fokus menjadi sulit sejak awal.
Lima faktor yang mempengaruhi kemampuan anak untuk fokus:
- Kecemasan atau stres
Dilansir dalam Oxford Learning, ketika siswa melakukan banyak tugas atau fokus pada banyak hal sekaligus, mereka dapat mengalami stres atau kecemasan.
Saat stres meningkat, kemampuan untuk fokus dan menyelesaikan pekerjaan adalah penyebab stres bagi siswa yang dapat menjadi siklus yang merugikan diri sendiri.
Sedangkan menurut Child Mind Institute, rasa cemas yang dirasakan anak dapat menjadi penyebab mereka sulit berkonsentrasi saat belajar. Rasa cemas biasanya diikuti dengan rasa takut mempermalukan diri sendiri ketika disuruh mengerjakan sesuatu oleh gurunya.
- Masih beradaptasi dengan lingkungan
Ketika sedang beradaptasi dengan lingkungan baru juga bisa membuat anak susah fokus ketika belajar. Hal ini tidak hanya dikarenakan anak baru pindah sekolah saja, namun setelah libur panjang, kebanyakan anak juga akan belajar beradaptasi dengan lingkungan.
- Tidak memahami materi
Saat anak sedang belajar atau sekolah online, pernahkah orang tua melihat anak menatap materi tetapi tidak bersemangat? Jika demikian, anak bisa saja tidak memahami materinya sehingga membuat dirinya tidak fokus dalam belajar.
- Kebiasaan makan
Apa yang si kecil makan dapat berdampak besar pada kemampuannya untuk fokus. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dapat membantu siswa untuk fokus pada apa yang dikerjakannya, termasuk mengerjakan tugas sekolah.
Jangan sampai anak-anak melewati sarapan. Jadi pastikan anak-anak untuk pergi ke sekolah dalam keadaan kenyang. Pastikan setiap hari ia mengonsumsi makanan sehat dan seimbang yang mengandung protein dan lemak sehat.
- Gangguan obsesif kompulsif
Dilansir dalam laman BPK Penabur, kondisi gangguan obsesif kompulsif akan terlihat pada anak usia sekolah dasar. Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah jenis gangguan kecemasan yang membuat seseorang memiliki pikiran tidak terkendali.
Sebagai contoh, anak yang memiliki OCD akan susah fokus belajar karena memiliki obsesi untuk memperbaiki sesuatu yang menurutnya lebih penting seperti menarik meja agar sejajar.