Ikan patin (Pangasius Sp) termasuk salah satu sumber lemak baik dengan harga yang relatif terjangkau. Selain memiliki lemak baik, ikan patin juga mengandung zat gizi makro berupa lemak, protein dan karbohidrat. Hal itu diungkapkan oleh pakar gizi sekaligus Chief Marketing Officer (CMO) Dietela, Tri Mutiara Ramdani.
“Dengan harga lebih terjangkau, yaitu Rp15.000,00/kilogram, ikan patin mampu memberikan asupan asam lemak baik seperti ikan laut (salmon, tuna, tenggiri), walaupun memang jumlahnya lebih sedikit,”katanya dalam siaran pers.
Ikan patin mengandung komponen zat gizi mikro berupa kalium, fosfor, kalsium, zat besi, dan beta karoten yang mempunyai peran dan memberikan manfaatnya masing-masing untuk kesehatan tubuh.
Nilai gizi ikan patin per 100 gram dapat dimakan mencakup 132 kalori, 17 gram protein, 6,6 gram lemak, dan 1,1 gram karbohidrat. Untuk pengolahannya, ikan patin bisa dikreasikan dalam berbagai menu seperti nugget, bakso dan pempek.
Menurut pakar gizi Universitas Indonesia, Ulfa Teni Safira, S.Gz, ikan patin juga bisa digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan menu fish and chips karena warna dagingnya yang putih dan teksturnya yang lembut sangat mendekati ikan laut John Dory yang menjadi bahan dasar asli atau original dari menu fish and chips.
Walau dari segi rasa memang terasa perbedaannya. Ikan dory dominan rasa manis, sedangkan ikan patin dominan rasa gurih. Ikan patin seperti dikutip dari Junal Kesehatan Indonesia tahun 2016, mengandung 17 g protein/100 g BDD dan ketika pengolahannya direbus, kadar protein yang dapat diasup jadi lebih tinggi (81,66 persen) dibandingkan dengan metode lain seperti memanggang dan menggoreng.