Falcon Pictures membuat kembali film Italia berjudul Perfect Strangers, yang merupakan box office di Italia. Film produksi 2016 itu diremake dengan bertaburan bintang kenamaan di Indonesia, seperti Vino Bastian, Adipati Dolken, Darius Sinatrhya, Jessica Mila, Denny Sumargo, Nadine Alexandra, dan Clara Bernadeth.
First look dari foto-foto syuting film Perfect Strangers telah dirilis Falcon Pictures pada Kamis lalu. “Film yang paling banyak di-remake di seluruh dunia. Bisa mendapatkan kepercayaan untuk membuat film ini dalam versi Indonesia, sebuah kebangaan buat kami, bisa menjadi bagian keluarga besar film Perfect Strangers dunia,” kata produser Falcon Pictures, Frederica dalam siaran pers belum lama ini.
Pembuatan ulang film Perfect Strangers ini oleh Falcon Pictures berbarengan dengan keputusan mereka meremake film The Invisible Guest, film produksi Spanyol. Untuk meremake film Perfect Strangers ini, Falcon Pictures mempercayakan sutradara kepada Rako Prijanton.
Film Perfect Strangers box office di Italia dengan sukses meraup keuntungan sebesar US$ 31 juta. Tak hanya dari sisi bisnis, film ini juga mendapat penghargaan David di Donatello Awards untuk kategori Film Terbaik. Film dengan genre komedi drama ini juga mengukir sejarah perfilman dunia dengan meraih rekor dunia sebagai film terbanyak yang dibuat ulang. Film ini diremake sebanyak 18 versi, diantaranya adalah Spanyol (Perfectos desconocidos),Korea Selatan (Intimate Strangers), Mexico, Perancis, Hungaria, Yunani, China, Russia, Armenia, Jerman, Polandia, Belanda, Turkey, Israel, Libanon, Vietnam, Czech Republic/Slovakia, dan Rumania.
Rako Prijanto bercerita bagaimana lika-liku selama menggarap film tersebut. “Film ini menjadi pembeda, karena di saat bersamaan, semua karakter adalah protagonis dan antagonis sekaligus. Tidak ada tokoh utama dan tokoh pendamping. Semuanya memegang peranan penting. Kesulitannya adalah bagaimana semua bisa berakting mengalir dan natural,” kata dia.
Sementara itu, Vino G Bastian mengungkapkan kesulitan di film ini, adalah menjaga keseimbangan antar pemain. “Untuk mengatasi kendala tersebut, yang pasti dengan komunikasi dan diskusi dengan sutradara dan pemain-pemain yang lain. Kita juga ada reading yang cukup intens dengan sutradara dan semua cast,” kata Vino.