Olahraga dan makan sehat menjadi kunci untuk mengurangi berat badan. Namun, terkadang timbangan tetap naik setelah melakukan semuanya. Apa sebabnya?
Retensi air setelah latihan
Kehilangan beberapa ons setelah berolahraga tentu bikin senang. Namun, kemungkinan itu hanya disebabkan kehilangan air karena keringat. Tapi jika melihat angka yang lebih tinggi pada timbangan, itu mungkin karena retensi air yang terkadang terjadi setelah berolahraga. Intinya, jumlah air dalam tubuh sangat berpengaruh pada berat badan.
“Air membentuk sekitar 65 hingga 90 persen dari berat badan seseorang, variasi kandungan air dalam tubuh manusia dapat menambah sepuluh pon (4,5 kilogram) atau lebih dari hari ke hari,” kata Jeffrey A. Dolgan, ahli fisiologi latihan klinis di Florida, AS.
Perubahan komposisi massa tubuh
Berat badan seseorang merupakan kombinasi massa otot, tulang, lemak, otak dan saluran saraf, jaringan ikat, darah, getah bening, gas usus, urin, dan udara yang kita bawa di paru-paru. “Setelah latihan rutin, persentase massa masing-masing kategori ini bisa bergeser sebanyak 15 persen,” Dolgan menjelaskan.
Latihan yang intens menyebabkan timbangan berubah karena faktor-faktor seperti status hidrasi, peradangan dari kerusakan otot, bahkan jumlah produk sampingan usus atau urine dan volume darah. Jadi, berat badan bertambah saat berolahraga dan makan sehat, besar kemungkinan bukan karena lemak melainkan massa otot.
Timbangan bukan untuk mengukur kebugaran
Timbangan tidak dapat memastikan berapa banyak komposisi otot dan lemak. Jadi jika olahraga untuk kebugaran, timbangan bukanlah alat terbaik untuk mengukur peningkatan.
“Jika ingin mencoba meningkatkan kebugaran, sebaiknya mengabaikan timbangan dan lebih memperhatikan alat pengukuran objektif seperti komposisi tubuh untuk melacak kemajuan,” kata Dolgan.