Hasil studi terbaru akhirnya dapat menjelaskan alasan Uranus dan Neptunus berbeda warna meski memiliki karakteristik planet yang mirip.
Studi terkait dilakukan oleh para ahli dari Universitas Oxford telah mengungkapkan penyebab Uranus tampak lebih pucat daripada Neptunus terletak pada atmosfer penyusunnya.
Kedua planet terluar tata surya ini memiliki atmosfer yang sama dengan profil suhu troposfer yang sama, namun Uranus terlihat berwarna kehijauan pucat sedangkan Neptunus berwarna biru tua.
Dilansir dari Republic World, dalam studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Earth and Planetary Astrophysics, para peneliti menjelaskan Uranus memiliki lapisan kabut di atmosfer mereka, yang disebut Aerosol-2.
Menurut para ahli, lapisan ini memiliki ketebalan dua kali lipat ketebalan atmosfer Neptunus dan membuat cahaya yang muncul dari Uranus terlihat sedikit berwarna seperti susu.
Para ahli juga menjelaskan atmosfer kedua planet terdiri dari hidrogen, helium, dan metana serta sejumlah bahan kimia lain yang membentuk kabut.
Metana dianggap sebagai bahan utama kabut karena metana terurai saat bereaksi dengan radiasi ultraviolet yang mencapai kedua planet ini.
Kemudian metana juga disebut sebagai elemen yang bertanggung jawab dalam memberikan tampilan warna biru pada kedua planet karena metana memungkinkan cahaya biru dipantulkan ke luar sambil menjebak cahaya merah.
‘Kami sekarang tahu kebiruan ini berasal dari kombinasi kelimpahan gas metana yang lebih tinggi ini, yang memiliki serapan kuat di bagian cahaya inframerah dan cahaya warna merah dari spektrum yang terlihat,” ujar peneliti dalam studinya, seperti dikutip dari Daily Mail.
Secara sederhana, para peneliti menjelaskan bahwa atmosfer Uranus secara signifikan lebih tebal daripada atmosfer Neptunus. Hal inilah yang kemudian menyebabkan Uranus tampak memiliki warna biru pucat di mata manusia daripada Neptunus.
Naomi Rowe-Gurney yang meneliti atmosfer Uranus dan Neptunus di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA mengatakan jarang sekali ada analisis yang secara langsung membandingkan kedua planet ini.
“Melihat kedua planet berhasil dibandingkan secara langsung dalam analisis jarang terjadi,” katanya.
“Para penulis menyatakan bahwa pengamatan di masa depan akan membantu menjawab pertanyaan yang tersisa dan saya yakin Teleskop Luar Angkasa James Webb akan membantu ini selama pengamatan yang direncanakan dari kedua planet dalam tahun pertama misi,” imbuhnya.