Dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB University Arief Purwo Mihardi memaparkan ada empat faktor di mana pakan kucing waktunya diganti. Mengganti pakan yang dimaksud di sini adalah mengubah jenis makanan yang akan diberikan pada mereka.
Faktor-faktor yang dimaksud oleh Arief berkaitan dengan kesehatan si kucing tersebut, sehingga dapat dikatakan sifatnya mendesak. Lantas, apa saja hal yang membuat pemilik anabul (anak bulu) waktunya mengganti pakan si kesayangan?
“Kapan kita saatnya mengganti makanan hewan peliharaan kita, yaitu apabila sudah menunjukkan perubahan perlilaku,” ucap Arief seperti dikutip dari IPB TV pada Jumat (04/02/2022).
Perubahan perilaku yang pertama adalah kucing muntah-muntah.
“Kalau ada muntah, terbentuk satu tanda pakan yang kita berikan tidak cocok untuk hewan peliharaan kita, salah satunya,” terang Arief.
Tanda kedua ketidakcocokan pakan adalah si anabul mengalami diare.
“Yang kedua menunjukkan diare, baik itu bentuknya seperti bubur ataupun cair,” imbuhnya.
Tanda selanjutnya adalah, kucing kesayangan menderita kerontokan bulu, yang bisa dicermati saat kita mengusap bulu mereka.
“Saat kita usap badan hewan kita, rambutnya langsung rontok. Itu juga faktor kapan kita akan gantikan makan,” ujar Arief.
Kemudian, yang terakhir adalah timbul alergi yang biasanya tampak sebagai bintik-bintik merah di badan anabul.
“Bintik-bintik merah seperti habis digigit nyamuk, biasanya akan lebih nampak di bagian perut bagian bawah. Itu akan kelihatan,” sebut Arief.
Akan tetapi, pemilik anabul juga tidak dapat serta merta mengganti makanan mereka tanpa persiapan. Supaya kucing peliharaan tidak kaget, menurut Arief penggantian pakan dapat dilakukan secara bertahap.
Pertama-tama, pemilik kucing bisa memberikan makanan dengan rasio pakan lama lebih banyak.
“Biasanya lebih banyak makanan lama, kemudian ditambahkan dengan makanan baru. Porsinya bisa jadi seperti tiga perempat makanan lama (dan) satu perempat makanan baru,” papar Dosen Fakultas Kedokteran Hewan tersebut.
Menurutnya, porsi makanan baru bisa ditingkatkan dengan jarak dua hari berikutnya.
“Kemudian dua hari kemudian diganti, tambah lagi makanan barunya setengah-setengah, jadi setengah makanan lama setengah makanan baru,” kata dia.
Hal ini berlanjut dua hari berikutnya dengan mengganti porsi pakan menjadi tiga perempat makanan baru dan satu perempat makanan lama. Selang dua hari kemudian, makanan kucing baru bisa digantikan dengan pakan baru seluruhnya.
Di samping cara di atas, tayangan IPB University ini juga menyebutkan, mengganti pakan kucing sebaiknya didahului dengan berkonsultasi pada ahlinya.