in

Inilah Kubung, Hewan yang Menjadi Inspirasi Olahraga Parahlayang

Kubung. Foto: BBC

Kubung adalah mamalia melayang yang merupakan hewan endemi hutan tropis Asia Tenggara. Di Indonesia, kubung termasuk ke dalam hewan yang di lindungi berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Kubung atau kubung Malaya atau kubung Sunda memiliki nama latin Galeopterus variegatus. Dalam Bahasa Inggris, kubung dikenal dengan nama Sunda flying lemur. Nama ini sering membuat bingung orang awam karena walau disebut lemur, kubung berbeda dari hewan lemur.

Kubung merupakan hewan yang menjadi inspirasi olahraga paralayang karena kemampuannya melayang dalam jarak yang jauh. Hewan ini tidak memiliki sayap seperti kelelawar sehingga bisa terbang.

Kemampuan melayang kubung berasal dari selaput yang berada di antara kaki dan tangannya. Selaput ini disebut dengan patagium. Kubung mampu melayang dari satu pohon ke pohon yang lain dengan jarak maksimal sejauh 110 meter.

Saat melayang, kubung mampu bermanuver jika terdapat benda yang menghalanginya. Kubung memiliki berat sekitar 0,9 sampai 2 kilogram dengan panjang 33 sampai 45 sentimeter. Kubung memiliki ekor dengan panjang sekitar 17 sampai 27 sentimeter.

Punggung kubung tertutupi bulu padat bercorak belang berwarna abu-abu, putih, dan hitam. Motif ini membuat kubung bisa berkamuflase ketika menempel di pohon karena tampak seperti lumut di permukaan batang pohon.

Kubung Malaya adalah hewan herbivor dan memiliki 36 buah gigi. Bentuk giginya unik karena berbentuk seperti sikat. Giginya tidak hanya digunakan untuk makan, namun juga untuk membersihkan parasit dari bulu mereka.

Kubung adalah hewan yang aktif di malam hari atau bisa disebut sebagai nokturnal. Mereka banyak tidur di lubang-lubang di batang pohon atau di antara dedaunan.

Mamalia pohon ini hidup sendiri dan tidak bergerombol. Makanan yang biasa dimakan oleh kubung adalah makanan lunak seperti bunga, buah-buahan, daun, dan madu bunga.