Legenda Liverpool, Jamie Carragher menilai Mesir melakukan blunder dengan menempatkan Mohamed Salah sebagai eksekutor kelima. Senegal berhasil memenangkan adu penalti lawan Mesir dengan skor 4-2. Sadio Mane yang jadi penendang kelima mampu mencetak gol.
Hal itu juga membuat Salah yang awalnya diplot sebagai penendang kelima tidak punya kesempatan melakukan tembakan lantaran hasil akhir pertandingan sudah bisa dipastikan.
“Inilah alasan mengapa eksekutor penalti terbaik tidak seharusnya ada di posisi penendang kelima,” tutur Carragher dalam akun twitter miliknya.
“Mo Salah tidak mengeksekusi penalti untuk Mesir dalam adu penalti di babak final adalah sebuah kegilaan. Hal ini juga terjadi pada Ronaldo saat adu penalti Portugal vs Spanyol,” lanjut Carragher.
Dalam empat pertandingan di fase knock out, Mesir menjalani tiga adu penalti. Pada duel lawan Pantai Gading, Salah yang jadi eksekutor kelima sukses membawa Mesir menang 5-4.
Sementara itu di duel lawan Kamerun, Mesir mampu menang adu penalti dengan skor 3-1. Salah tidak perlu melakukan penalti karena tiga penendang awal Mesir sudah sukses melaksanakan tugasnya.
Kemenangan di babak adu penalti membuat Senegal untuk kali pertama berhasil jadi juara Piala Afrika. Pada dua momen sebelumnya saat mereka lolos ke final di 2002 dan 2019, keduanya hanya berujung gelar runner up.
Sementara itu Mesir gagal menambah rekor mereka sebagai negara dengan gelar Piala Afrika terbanyak. Mesir masih mengoleksi tujuh gelar juara hingga di 2022 ini.