Dua atlet badminton professional asal Denmark, Hans-Kristian Vittinghus dan Mathias Christiansen mengikuti kelas BIPA (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kelas itu diselenggarakan dalam program pembelajaran BIPA secara virtual di KBRI Kopenhagen untuk warga negara Denmark dan Lithuania 2022. Mengutip dari media sosial BIPA Kemdikbud, pembelajaran yang dimulai sejak 20 Januari 2022 ini memiliki dua kelas dewasa dan dua kelas anak.
Dalam kelas BIPA di KBRI Kopenhagen tersebut, Hans memiliki partisipasi yang terbilang aktif. Hal itu ditunjukkan dengan beberapa kali dirinya menimpali dialog dari tutor BIPA. Pengajar BIPA Kemendikbudristek juga menyatakan kaget ketika mengetahui atlet senior badminton ini mengikuti kelasnya.
“Because I love Indonesia,” jawab Hans.
Pemain spesialis tunggal itu mencoba melafalkan beberapa kalimat yang diputar oleh Tim BIPA. “Saya dari Pekanbaru dan saya tinggal di Pekanbaru,” ujarnya.
Hans pun dapat menuturkan kalimat lebih panjang dengan lancar. “Halo nama saya Hans-Kristian, nama panggilan saya Hans, saya orang Denmark, saya dari Solrød saya tinggal di Vallensbaek,” kata Hans.
Indonesia memang punya tempat tersendiri di hati Hans. Dalam wawancaranya dengan International Badminton Magazine, ia mengakui salah satu tempat favoritnya untuk bertanding yakni Istora Senayan, Jakarta.
“Atmosfernya sangat luar biasa,” ujar Hans.
Hans adalah atlet kelahiran 16 Januari 36 tahun silam. Sportskeeda menyebut, dua kakak perempuannya pun menggeluti olah raga “tepok bulu”.
Dia mulai terjun ke dalam olahraga ini pada usia 5 tahun di kampung halamannya di Solrød Strand. Hans setia dengan klubnya sampai usia 18 tahun dan memenangkan banyak pertandingan nasional.
Pada tahun 2004, Hans pindah ke Herlev BC dan kembali meraih gelar nasional tunggal pria U-19. Salah satu, momen penting karier atlet badminton tersebut adalah pada musim panas 2005 di mana dia debut sebagai pemain senior dalam All England 2005.
Hans juga pernah menduduki peringkat ke-8 dunia pada 2015 silam. Dia pun merupakan bagian dari tim Piala Thomas Denmark yang berhasil merebut gelar juara pada 2016 dengan mengalahkan Indonesia. Pada partai menentukan Hans mengalahkan Ihsan Maulana Mustofa.