Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan di Planet Bumi. Terlebih lagi, Matahari adalah bintang yang ‘baik hati’ dan sempurna untuk planet ini, dalam sebuah penelitian terbaru.
Seperti dikutip dari Universe Today, banyak bintang benar-benar berbahaya. Misalnya, memancarkan suar yang sangat kuat sehingga bisa menghancurkan kehidupan di planet yang berada dalam jangkauannya, jika misalnya ada kehidupan di situ.
Penelitian terhadap bintang-bintang antara lain dilakukan melalui wahana TESS (Transiting Exoplanet Survey Satellite) milik NASA. Salah satu misinya adalah mempelajari sekitar 1.000 bintang katai merah yang termasuk dekat.
Bintang katai merah ini paling banyak jumlahnya di galaksi Bima Sakti, sekitar 75% persentasenya. Bintang ini panjang umurnya, namun dapat memancarkan suar yang berbahaya.
Matahari kita juga memancarkan hal serupa yang disebut suar Matahari dan akibatnya adalah badai Matahari. Kejadian itu dapat berdampak pada perangkat seperti satelit atau benda elektronik.
Akan tetapi beruntungnya, suar Matahari tidak ada apa-apanya dibandingkan yang dipancarkan oleh bintang katai merah dalam studi itu, meskipun ukuran Matahari lebih besar. Matahari sendiri berada dalam kategori bintang katai kuning.
“Matahari ini ‘perilakunya’ sangat baik. Banyak dari bintang katai merah itu bisa memancarkan suar 1.000 kali lebih besar daripada Matahari kita dan Anda hanya bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika itu terjadi untuk planet kita,” kata pemimpin riset, Ward Howard dari University of Colorado.
Badai Matahari memang pernah menimbulkan kerusakan, tapi bukan dalam skala yang luar biasa. Dalam seabad terakhir, hanya ada dua badai matahari ekstrem yang pernah tercatat yaitu pada tahun 1859 dan 1921.
Badai Matahari yang terjadi tahun 1859 juga disebut sebagai ‘Carrington Event’ yang menyebabkan kabel telegram terbakar, hingga aurora yang biasanya hanya ada di kutub terlihat di Kolombia.