Kementerian Kesehatan mengkampanyekan aksi cegah stunting dan obesitas. Kedua hal ini masih menjadi permasalahan dunia dan penting bagi seluruh keluarga Indonesia untuk memahaminya dan menerapkan pola makan teratur, sehat dengan gizi seimbang.
Ketua PERGIZI PANGAN Indonesia, Hardinsyah, menjelaskan fakta-fakta ilmiah dan jurnal penelitian terbaru mengenai bumbu umami sehingga dapat menepis stigma negatif bahwa bumbu umami seperti MSG bisa menyebabkan obesitas.
“Siapa saja berisiko mengalami obesitas, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Prinsipnya, ada banyak factor pemicu obesitas, ada pemicu dari potensi genetik, potensi gangguan metabolisme dan juga ketidakseimbangan hormonal,” kata Hardin dalam acara webinar: “Benarkah Umami Menyebabkan Obesitas?” beberapa waktu lalu.
Menurut Hardin, ada banyak jurnal penelitian seperti di Vietnam yang dapat membuktikan bahwa penggunaan MSG tidak menyebabkan obesitas. Penelitian-penelitian tersebut dimulai dari menggunakan sampel hewan hingga yang terbaru adalah pada manusia, di mulai tahun 2008 hingga 2013.
Narasumber lain dalam webinar itu, Ahmad Sulaeman, Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi di Fakultas Ekologi Manusia IPB, mengatakan MSG atau bumbu umami juga memiliki manfaat seperti bisa mengontrol nafsu makan, meningkatkan pencernaan makanan berprotein, serta meningkatkan produksi saliva (air liur) yang berperan membantu proses pencernaan senyawa kompleks di mulut.
“Untuk mencegah penyakit degeneratif, seperti obesitas, diabetes, jantung, dan hipertensi, guna mewujudkan hidup sehat, penting untuk diperhatikan anjuran dari Kementerian Kesehatan RI tentang pembatasan asupan gula, garam, lemak (GGL),” kata Ahmad.