Dunia fashion terus berkembang. Pasar fashion memengaruhi selera fashion masyarakat dari waktu ke waktu. Bahkan, masyarakat lebih mudah menjangkau kebutuhan berpakaian karena bisa diakses melalui situs e-commerce.
Pada 12 Februari 1947 silam, pergelaran yang dinamai “New Look” diperlihatkan di hadapan publik di Paris, Prancis. Perancang busana itu adalah Christian Dior. Ia lahir dan dibesarkan di Normandia, Perancis dengan kondisi keluarga berkecukupan. Sejak tahun 1937 Dior bekerja sebagai perancang busana Robert Piguet.
Istilah New Look dicetuskan oleh pemimpin redaksi majalah Harper’s Bazaar Caemel Snow. Pergelaran perdana Dior kala itu membuat publik kagum dan berhasil menyegarkan dunia fesyen. New Look disambut sangat baik oleh Eropa Barat sebagai acara menarik dan dilirik banyak orang.
Menurut laman resmi Dior, busana yang ditampilkan Christian Dior dalam pergelaran itu menyerupai angka delapan dan berbentuk seperti jam pasir. Model busana tersebut terlihat pada desain bahu yang bundar dan pinggang ramping. Sehingga, model pemakainya terlihat lebih terlihat elegan dan manis.
“Saya menonjolkan bagian pinggang, volume pinggul, dan bagian dada. Agar desain saya lebih tahan lama, hampir semua kain dilapisi dengan percale atau taffeta, memperbarui tradisi yang telah lama ditinggalkan,” kata Dior 75 tahun silam.
Tak disangkah, busana-busana yang ditampilan pada pergelaran New Look menjadi sangat popular di antara 1940 hingga 1950-an dan memengaruhi perancang busana lain di seluruh dunia. Dior bahkan mendapatkan tawaran untuk menjadi desainer sejumlah klien terkemuka di Hollywood, dan berbagai negara Eropa. Hingga akhirnya, pegelaran New Look menjadikan Perancis sebagai negara rujukan fesyen dunia.
Pasca pergelaran New Look, tampilan baru Dior langsung popular di kalangan pelanggan busana. Kelas menengah peminat fesyen juga mengikuti perluncuran tersebut. Bahkan, banyak wanita Eropa dan Amerika membuat sendiri pakaian yang serupa dengan desain yang dibuat Dior.