The Power of the Dog sukses menjadi film dengan perolehan nominasi terbanyak Piala Oscar 2022. Capaian tersebut menambah panjang deretan prestasi yang telah dicapai film garapan Jane Campion tersebut. Film yang diangkat dari novel underdog karya Thomas Savage berjudul sama ini mengisahkan pergulatan emosi empat karakternya yang dipengaruhi oleh perangai Phil Burbank (Benedict Cumberbatch).
Berikut fakta soal The Power of the Dog.
Karya Terbaik Thomas Savage
The Power of the Dog awalnya adalah novel karya penulis yang besar di Montana, Thomas Savage. Novel ini merupakan novel ke-lima yang ia tulis sejak 1944.
Sepanjang karier, Savage telah merilis 13 novel dengan The Power of the Dog yang rilis pada 1967 sering disebut sebagai karya terbaiknya.
“Novel ini mendapatkan ulasan luar biasa bagus, bertahan di daftar ‘New and Recommended’ New York Times selama hampir dua bulan, dan lima kali bakal dibuat film (yang mana tidak pernah terwujud). Ini adalah novel kelima dan, bagi sejumlah pembaca, termasuk yang ini, adalah yang terbaik dari 13 novel Savage,” tulis Annie Proulx.
Berkat Ibu
Sebelum dilirik sutradara peraih Oscar, Jane Campion, kisah The Power of the Dog awalnya hanya menjadi novel yang digemari sedikit golongan, salah satunya ialah ibu tiri dari Campion. Jane Campion mengaku pertama kali mendapatkan kopian dari novel karangan Thomas Savage tersebut dari ibu tirinya. Namun ia tidak langsung tertarik membacanya.
Dari Montana ke Selandia Baru
Film ini semula akan syuting di Montana, daerah asal Thomas Savage yang juga latar cerita film ini.
Namun saat Jane Campion datang ke Montana untuk survei, Montana bukan lagi daerah peternakan pedalaman seperti tahun 1925 seperti dalam kisah The Power of the Dog.
Hingga akhirnya, Jane Campion putar balik dan mulai melirik kampung halamannya sendiri, Selandia Baru, sebagai lokasi syuting.
Benedict Cumberbatch Bikin Kesal
Pemeran George Burbank, Jesse Plemons sempat kesal dengan Benedict Cumberbatch yang melakukan method acting untuk mendalami perannya sebagai Phil Burbank.
Method acting adalah sebuah proses pendalaman karakter yang dilakukan seorang aktor terhadap perannya. Mereka menyerap karakter tersebut hingga bertindak ‘terlalu jauh’.
Saat wawancara dengan Variety, Plemons mengisahkan bahwa Cumberbatch sempat memanggilnya “big boy” bukan “fatso” atau gendut seperti dalam naskah.
Panggilan “big boy” umumnya dianggap sebagai ledekan atau sapaan terhadap orang dewasa yang dianggap kekanak-anakan, atau panggilan ‘remeh’ terhadap seseorang.